Kilas Balik

Mengenang Momen Soekarno saat Meminang Ratna Sari Dewi, Beri Ucapan Romantis sebagai Kado Terindah

Istri ke-5 Soekarno, Ratna Sari Dewi menceritakan kenangan kisah cintanya dengan Presiden pertama RI itu.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Ist
Mengenang Momen Soekarno saat Meminang Ratna Sari Dewi, Beri Ucapan Romantis sebagai Kado Terindah 

SURYA.co.id - Istri ke-5 Soekarno, Ratna Sari Dewi menceritakan kenangan kisah cintanya dengan Presiden pertama RI itu.

Naoko Nemoto alias Ratna Sari Dewi mengaku pertama kali bertemu saat Soekarno mengunjungi Jepang pada 16 Juni 1959.

Wanita berparas cantik itu diundang oleh temannya untuk menghadiri pesta teh sederhana di Hotel Imperial, Tokyo.

Di sana, Ratna Sari Dewi lantas memperkenalkan diri di hadapan Soekarno.

"Saya memperkenalkan diri, saya menyebutkan nama saya, saat itu sedang ada acara pesta teh sederhana," katanya dilansir dari acara Insight with Desi Anwar yang tayang di CNN pada tahun 2016.

Dari pertemuan itu rupanya Soekarno mendapat kesan pertama yang baik di mata Ratna Sari Dewi.

"Dia memiliki karisma, terlihat dari wajah, matanya yang besar penuh kebaikan hati, dan beliau sangat peduli," ujar Ratna. 

Ratna Sari Dewi juga dibuat kagum oleh pengetahuan Soekarno mengenai sejarah Jepang.

Ia tak menyangka Soekarno juga menguasai beberapa bahasa asing lain selain bahasa Belanda.

"Beliau merupakan seorang pahlawan, beliau pernah dipenjara dan diasingkan," ujarnya.

"Beliau adalah sosok yang memiliki keinginan kuat, beliau sudah mengalami berbagai kesulitan dan tantangan," imbuhnya.

Ratna Sari Dewi
Ratna Sari Dewi ()

Ratna Sari Dewi menggambarkan sosok Soekarno sebagai pribadi yang mandiri, pekerja keras dan memili tanggung jawab yang besar.

"Beliau berjuang sangat keras setiap malam karena memiliki tanggung jawab," ucapnya.

Ratna Sari Dewi membantah bahwa ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Soekarno.

Cintanya tumbuh, kata Ratna Sari Dewi, ketika mereka terus bertemu saat Soekarno bertugas ke Jepang.

"Tidak, saya tidak bisa menyimpukan ini cinta. Saya seperti mengagumi ciptaan Tuhan, beliau sangat mengagumkan. Perasaan cinta itu datang setelahnya," katanya.

Setelah itu, Ratna Sari Dewi diundang oleh Soekarno untuk datang ke Indonesia selama dua pekan.

Ratna Sari Dewi memutuskan untuk datang ke Indonesia agar bisa memikirkan keputusannya untuk menikah.

"Jika saya pergi ke luar negeri mungkin saya akan mendapat pencerahan tentang keputusan yang harus diambil."

Perjalanan yang dilalui oleh Ratna Sari Dewi cukup panjang untuk mencapai Indonesia.

Soekarno dan Ratna Sari Dewi
Soekarno dan Ratna Sari Dewi (DOKUMEN)

Saat itu, belum ada pesawat yang bisa membawanya dari Jepang langsung ke Indonesia.

Ratna Sari Dewi harus transit di beberapa negara sebelum mencapai Indonesia.

"Untuk terbang ke Jakarta saya harus terbang dari Tokyo ke Hongkong, Hongkong ke Bangkok, Bangkok ke Singapura, satu malam di Singapura sebelum sampai ke Indonesia," ceritanya.

Sesampai di Indonesia, Ratna Sari Dewi diajak oleh Soekarno ke Tampaksiring di Bali.

Ternyata, Ratna Sari Dewi yang saat itu masih berusia 19 tahun dilamar oleh Soekarno.

Lamaran tersebut dilakukan saat mereka hanya berdua.

Ratna Sari Dewi masih ingat betul kata-kata yang diucapan Soekarno saat meminangnya.

Ia juga ingat suasana dan pemandangan langit Bali pada saat itu.

"Saat itu pertama kali kami berduaan, dari Tampaksiring kami melihat jajaran pohon kelapa di sore hari, dan matahari tampak begitu besar perlahan tenggelam, kemudian bayangan dari pohon kelapa itu perlahan gelap," kenangnya.

Seketika, cerita Ratna Sari Dewi, suasana menjadi sangat sunyi, angin sepoi-sepoi berhembus.

Ia menggambarkan suasana saat itu sangatlah romantis.

"Kemudian beliau berkata, 'Jadilah inspirasi hidupku, jadilah teman hdupku, bahagiakanlah hidupku," cerita Ratna Sari Dewi.

Wanita yang kini berusia 78 tahun itu mengaku meski ia berusia ratusan tahun, kata-kata lamaran Soekarno tetap sebagai yang terindah.

Akhirnya, Ratna Sari Dewi memutuskan untuk menjadi istri ke-5 Soekarno.

Ibunda Ratna terkejut atas pilihan yang diambil oleh putrinya.

"Ibu saya sangat kaget, tapi saya telah membuat keputusan dan saya harus mengambil resiko atas pilihan ini," ucapnya.

Ratna Sari Dewi mengaku menjadi istri dari orang nomor satu di Indonesia bukanlah hal yang mudah.

Terlebih, ia dibesarkan dengan budaya dan bahasa yang jauh berbeda dari Indonesia.

"Pada enam bulan pertama, saya tidak bisa memakan masakan Indonesia, karena budaya Jepang biasanya memakan hidangan sedikit demi sedikit," katanya.

Namun, hal tersebut hanya berlangsung sementara.

Ratna Sari Dewi sudah beradaptasi. Ia menyukai perbedaan suhu dan keadaan Indonesia.

"Bahkan sekarang, saya lebih menyukai makanan Indonesia daripada makanan Jepang," ujarnya.

Ratna Sari Dewi pun mengaku saat berpergian ke luar negeri, ia merindukan masakan Indonesia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved