BREAKING NEWS - Mayat Pria yang 3 Hari Meninggal Ditemani Sang Bayi Akhirnya Dimakamkan

Mayat pria yang sebelumnya ditemukan meninggal dunia dan membusuk dengan ditemani bayinya, akhirnya dimakamkan, Jumat (16/8/2019)

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Eben Haezer Panca
ist
Kondisi kamar tempat ditemukannya mayat seorang pria yang sudah 3 hari meninggal dunia di Jember. (inset - bayi perempuan yang ditemukan bersama mayat ayahnya) 

SURYA.co.id | JEMBER - Jenazah Fauzi alias Aan Junaidi (40) akhirnya dimakamkan, Jumat (16/8/2019).

Pria yang sebelumnya ditemukan meninggal dunia dengan ditemani bayinya itu dimakamkan di TPU milik Pemkab Jember di Kecamatan Patrang.

Kanit Reskrim Polres Jember, Aipda Muhammad Slamet mengatakan, seluruh proses pengurusan jenazah sudah selesai pada Kamis (15/8/2019) malam.

"Semalam seluruh proses pengurusan jenazah selesai, baik di kepolisian maupun di rumah sakit. Karena keluarga tidak mau otopsi sehingga kami memerlukan pernyataan tertulis dari keluarga," ujar Slamet kepada Surya, Jumat (16/8/2019).

Surat pernyataan dari keluarga itu menjadi dasar pengurusan jenazah lebih lanjut.

"Dimakamkan hari ini setelah seluruh proses selesai," imbuh Slamet.

Istri Hamil 6 Bulan Dijajakan di Medsos, Si Suami Ungkap Motif Mengherankan Saat Ditanya Polisi

Kisah Bocah 6 Tahun Hibur Sang Adik Seusai Orang Tua Meninggal Dunia, Katanya: Jangan Menangis

Bocah Ngawi yang Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Akhirnya Ditemukan

Polisi juga melepas garis polisi yang sejak ditemukannya jenazah Fauzi dipasang di depan rumahnya di Perumahan Kaliwining Asri C-6 Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji.

Warga sekitar, lanjut Slamet, meminta izin akan membersihkan sekitar lokasi karena tidak nyaman dengan bau mayat yang masih menyengat.

Polisi akhirnya membuka garis polisi. Pembukaan garis polisi dilakukan karena kasus itu sendiri ditutup demi hukum setelah keluarga tidak mau melakukan otopsi terhadap jenazah Fauzi dan membuat pernyataan tidak akan menggugat atau menuntut siapapun.

Sedangkan anak pasangan Fauzi dan Sulastri, bayi N yang berusia 14 bulan, kini sudah dibawa oleh kakak kandung Sulastri, Ny Setiyanti ke Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.

Penyerahan bayi sebatang kara itu terbilang ketat. Sebab warga sekitar dan petugas tidak ingin bayi tersebut diambil sembarang orang.

Selain itu, petugas dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) harus memastikan bayi tersebut mendapatkan asuhan oleh orang yang tepat.

Sebelum diasuh oleh budenya, status bayi N tidak diketahui setelah meninggalnya Fauzi, sang ayah. Di sisi lain, ibundanya, Sulastri masih bekerja sebagai TKW di Taiwan.

"Kami harus memastikan siapa yang merawatnya, apakah anak ini akan mendapatkan perawatan yang benar, melindunginya baik fisik dan psikis, juga menjaganya. Anak ini harus mendapatkan haknya sebagai anak," tegas Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Jember Nurcahyo Hadi.

Karenanya, bayi N diserahkan kepada budenya setelah dipastikan bahwa perempuan itu merupakan keluarga terdekat sang bayi. Ibunya juga sudah memberikan mandat kepada budenya itu untuk merawat bayi N.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved