Istri Menolak Otopsi Mayat Pria yang 3 Hari Meninggal Dunia di Samping Bayinya di Jember
Sulastri, istri dari pria yang ditemukan tewas membusuk selama 3 hari di pelukan anak, menolak dilakukannya otopsi terhadap mayat suaminya.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | JEMBER - Sulastri, istri Fauzi alias Aan Junaidi (40), tidak menginginkan jasad Fauzi diotopsi. Hal ini ditegaskan oleh Sulastri melalui kakak kandungnya, Setiyanti, dan kakak iparnya, Heri Purnomo.
"Baik otopsi luar maupun dalam, keluarga tidak menginginkan itu. Keluarga sudah menyampaikan keputusan sang istri.
Akhirnya kami membuatkan surat pernyataan tidak dilakukannya otopsi terhadap jenazah Fauzi alias Aan Junaidi," ujar Kanit Reskrim Polsek Rambipuji, Aipda M Slamet kepada Surya, Kamis (15/8/2019).
Karenanya, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Fauzi.
Slamet hanya memastikan tidak ada luka akibat tindakan kekerasan di tubuh lelaki tersebut.
"Luka bekas tindak kekerasan tidak ada.
Luka di tubuh, seperti gores, atau sayat, atapun bekas luka senjata tajam juga tidak ada.
Kalau apakah ada bahan beracun masuk ke tubuhnya itu tidak bisa kami simpulkan karena kondisi mayat yang sudah begitu.
Di sisi lain, kini keluarga tidak menghendaki adanya otopsi," ujar Slamet.
Slamet hanya menuturkan, berdasarkan keterangan dari beberapa orang saksi, Fauzi punya riwayat sakit perut.
Namun sakit perut macam apa, itu pun para saksi tidak mengetahui secara pasti.
Ketika dikonfirmasi apakah ditemukan kandungan bahan beracun di kamar itu, Slamet menjawab tidak menemukannya.
"Tidak ada, memang ada botol air mineral dan itu kosong. Selain botol susu anak," imbuhnya.
Meskipun tidak bisa menyimpulkan penyebab kematian Fauzi, kepolisian tetap menyerahkan jenazah lelaki itu kepada keluarganya.
Pengurusan jenazah dilakukan oleh kakak Sulastri, Setiyanti dan suaminya.