Purwanto Asal Tulungagung Sudah Tiduri 50 Pria, Polda Jatim Ungkap Modusnya Jerat Para Korban
Purwanto asal Tulungagung sudah tiduri 50 pria. Penyidik Polda Jatim mengungkap modusnya jerat para korban.
Penulis: Parmin | Editor: Tri Mulyono
Purwanto asal Tulungagung
ngaku sudah tiduri 50 pria
Polda ungkap modus jerat korban....
---------------------
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Seorang waria perias pengantin di Tulungangung, Jawa Timur, mengaku telah meniduri 50 pria, sejak 2004.
Dari 50 pria yang ditiduri waria tersebut, ada 2 orang yang masih berstatus pelajar.
Dalam menajaring korban untuk memuaskan nafsu birahinya, waria perias pengantin berinisial PRW (Purwanto) alias PRND itu menjanjikan upah uang Rp 100.000 hingga Rp 150.000.
• TERUNGKAP ASN Tulungagung yang Dilaporkan Hamil dengan Selingkuhan, Ternyata Suaminya Seperti Ini
• Kakak Nikahi Adik Kandung Sendiri di Bulukumba, Inilah Dampak Buruk Pernikahan Sedarah
• ASN Tulungagung Hamil di Luar Nikah & Serumah dengan RAS, Suaminya Laporkan Istri Sah Selingkuh
• Merpati ini Laku Rp 1 Miliar, Inilah Kehebatannya dan Sosok Robby Warga Bogor yang Membeli
Para korban dijaring melalui komunikasi di media sosial.
PRW, waria perias pengantin itu kemudian dibekuk jajaran Ditreskrimum Polda Jawa Timur.
Dia dilaporkan mencabuli dua pelajar yang masih di bawah umur.
PRW alias PRND tidak melawan saat ditangkap tim Subdit V Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur di rumah kontrakannya di Perum Citra Damai Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, 28 Juni lalu.
Aksi PRW ketahuan setelah warga melaporkan kepada polisi aktivitas pelaku yang mencurigakan di dalam kamar kontrakan.
"Dua korbannya adalah FR berusia 16 tahun dan RZ berusia 15 tahun," kata AKP Aldy Sulaiman, Kepala Unit V Subdit 3 Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Senin (1/7/2019) kepada Surya.co.id.
Kasus tersebut terungkap ketiga warga curiga dengan aktivitas pelaku yang beberapa kali membawa laki-laki berbeda ke dalam kamar kontrakan.
Warga melaporkan hal itu ke petugas kepolisian.
Petugas kemudian memeriksa PRW. Kepada petugas, PRW mengaku telah meniduri 50 pria sejak 2004.
Dua di antaranya berstatus pelajar.
• VIDEO VIRAL Pendeta HKBP Diturunkan dari Mimbar, Jemaat Bersorak & Satu Wanita Melerai
• Dewi Pratiwi Nyamar Jadi Jemaah Pengajian Laki-laki di Sleman, Polisi Terkejut Geledah Isi Tasnya
• VIRAL VIDEO Gadis 19 Tahun Terlempar dari Wahana Bermain, Terekam Detik-detik Korban Terpental
Polisi kemudian mencari dan meminta keterangan dua pelajar tersebut yang kemudian mengaku telah dicabuli pelaku.
Agar dua korban bersedia diajak berhubungan badan, pelaku menawari korbannya dengan uang sebesar Rp 100.000 hingga Rp 150.000.
Jika korbannya berkenan, korban menyuruhnya ke kontrakan pelaku.
Pelaku mengenal korban melalui media sosial.
"Berkenalan melalui media sosial, lalu pelaku mengajak korbannya ke rumah kontrakan," jelasnya.
PRW saat ini ditahan di Mapolda Jawa Timur.
Dia dijerat pasal 82 UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang perubahan UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.
Saat ditanya TribunJatim.com (jaringan Surya.co.id) ikhwal perubahan orientasi seksualnya bermula di tahun 2004.
Purwanto yang mengenakan penutup wajah itu mengaku, perilakunya makin 'melambai' saat membuka salon tata rias pengantin.
"Buka salon tahun 2006, sambil jadi waria. Kan sebelumnya saya waria, kan dandan cewek," ungkap Purwanto.
Saat ditanya, apakah ada faktor rasa trauma masa lalu yang menjadi penyebab dirinya memiliki orientasi seksual yang menyimpang?
Ia menggelengkan kepala.
Tak lama kemudian, seraya menundukkan kepala, ia mengaku, semua teman kencannya itu diajaknya berhubungan badan tanpa paksaan.
"Gak ada yang saya paksa," tandasnya.
• Cerita Sebenarnya Kakak Kandung Nikahi Adiknya Sendiri di Bulukumba, Si Adik Hamil 4 Bulan
• Pria Tuban Jual Istri untuk Layanan Tak Biasa Seharga Rp 1,5 Juta, Pilih Lokasi Vila Prigen Pasuruan
• Pria di Sumenep Paksa Siswi SMP Berhubungan Badan, Modus Pelaku Ajak Rujakan di Pantai
• Waspada Begal Berkeliaran di Kota Kediri, Begini Modus Para Pelakunya
Belum dibayar
Sebelumnya, seorang waria di Jombang juga bikin heboh.
Seorang politisi di Jombang, MSH (58) tewas karena serangan jantung saat berkencan dengan waria tersebut.
Waria berinisial F alias V itu mengaku belum sempat menerima bayaran dari korban.
Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo saat itu mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan 5 saksi terkait tewasnya MSH.
Antara lain warga Desa Mlirip, yang pertama kali menemukan mayat korban, pemilik warung kopi tempat mangkal waria, teman kencan korban waria berinisial V, serta A alias AG dan S alias R rekan sesama waria V.
Berdasarkan keterangan V, lanjut Puji, kedatangan MSH ke tempat prostitusi waria di Dusun Kenongo, Desa Mlirip, Jetis, Kamis (15/3/2018) sekitar pukul 23.00 WIB yang pertama kalinya.
Sementara waria R dan AG juga menyebut korban baru pertama kali berkunjung ke tempat tersebut.
"Keterangan dari V, mereka sempat berhubungan intim oral. Korban baru pertama kali ke situ dan bertemu V itu," kata Puji, Senin (19/3/2018).
Saat berhubungan dengan waria tersebut, nyawa Syafii melayang.
Menurut Puji, politisi PPP Jombang ini tiba-tiba kejang-kejang setelah ejakulasi.
Melihat tamunya tak sadarkan diri, V pun memilih kabur.
"Usia V ini baru 18-19 tahun, dia mengaku ketakutan dan bingung karena baru pertama kali melihat kejadian seperti itu. Dia ngasih tahu kawan waria yang lain dan pemilik warung, pemilik warung lapor ke Polsek Jetis," ungkapnya.
Rasa takut tersebut membuat V tak lagi memikirkan bayaran atas layanan yang dia berikan ke korban.
"V mengaku belum dibayar," terang Puji. (Luhur Pambudi)
• Fakta Terbaru Sidang Mafia Bola, Anggota Komite Wasit PSSI Sebut Terima Rp 30 Juta untuk Nyanyi
• Mayangsari Diledek Iis Dahlia Seperti Ojol, Balas Pamer Bayaran Tak Biasa dari Bambang Trihatmodjo
• Diego Michiels Tak Jadi Nikahi Dhea Simatupang Bareng Ultah Nikita Willy, Malah Dapat Kado Pahit
• Di Balik Kasus Wanita Tewas Dicium Suami Secara Brutal, ini Bahaya Lain Terlalu Semangat Bercinta