Prediksi Lokasi Helikopter MI-17 TNI AD Hilang Kontak, Tempatnya Belum Pernah Dimasuki Warga Sekitar
Lokasi Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak telah diprediksi oleh TNI dan Tim SAR
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Helikopter MI-17 milik TNI AD tersebut take off pada pukul 11.44 WIT dari bandara Oksibil menuju Sentani.
Berdasarkan jadwal, Heli MI-17 tersebut seharusnya mendarat di Sentani pada pukul. 13.11 WIT.
Namun hingga sampai saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan helikopter tersebut.
"Sampai laporan ini diterima, belum didapatkan informasi tentang kedudukan helikopter tersebut," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/6/2019) malam.
2. Warga melihat helikopter di sekitar Gunung Mol
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi mengonfirmasi, ada warga yang melihat helikopter tersebut berada di Distrik Oksop.
"Jadi kami mendapat informasi dari masyarakat ada seorang ibu yang melihat keberadaan heli di sekitar Gunung Mol dengan cuaca waktu itu sudah mulai hujan dan kabut tebal. Kemudian heli terlihat memasuki gumpalan kabut tebal dan setelah itu tidak bisa termonitor lagi," ujarnya di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (29/6/2019).
Berdasarkan informasi tersebut, Dax segera mengerahkan personelnya untuk menyisir wilayah tersebut.
"Di titik itulah, nanti kami akan memfokuskan titik pencarian," tuturnya.
Dax menjelaskan, titik lokasi seorang ibu melihat heli hanya bisa diakses dengan berjalan kaki.
Dari Oksibil ke Bulangkop, bisa ditempuh selama 1 jam berkendaraan dan dari Bulangkop ke Oksop harus berjalan kaki.
3. BMKG Jayapura: Heli hilang saat ada awan kumulonimbus
Menurut Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Petrus Demon Silli, hilangnya helikopter MI-17 di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, bertepatan dengan munculnya awan kumulonimbus (Cb) secara tiba-tiba.
"Ya, betul, awan itu yang muncul," ujar Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Petrus Demon Silli melalui sambungan telepon, Sabtu (29/6/2019).
Menurut Petrus, jenis awan Cb adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.