SBMPTN 2019
Cara Memilih Prodi SBMPTN 2019 Sesuai Aturan Resmi LTMPT, Pendaftar Harus Perhatikan 7 Hal Ini
Cara pemilihan program studi (prodi) dalam pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 telah dirilis di laman SBMPTN
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
"Iya selama ini begitu, yang bisa akses pergerakan nilai pendaftar hanya PTN. Jadi pendaftar belum bisa memantau persaingan nilainya saat mendaftar Saya belum menerima adanya ketentuan lain dari Majelis Rektor yang berwenang membuat kebijakan SBMPTN," paparnya
Sementara itu, Ketua pusat UTBK Universitas Airlangga (Unair), Junalidi Khotib mengungkapkan yang perlu dicermati supaya peserta UTBK mendaftar di perguruan tinggi yang memang sesuai dengan kemauan dan kemampuan.
"Untuk passing grade SBMPTN, Unair hanya bisa memberikan ilustrasi berdasarkan tahun 2018. Namun hal ini bukan menjadi acuan tetap penerimaan grade tahun ini, karena sistem UTBK yang baru membuat siapa pun bisa melihat nilainya dan menentukan prodi yang dimungkinkan untuk dimasuki," urainya.
Di Unair, lanjutnya, pada 2018 ada sebanyak tiga cluster prodi berdasarkan grade nilai yang diterima, baik soshum maupun saintek.
Yaitu untuk bisa lolos, cluster A nilai minimum 725, cluster B nilai minimum 625, dan cluster C nilai minimum 575.
"Nilai itu, diambil dari pengalaman SBMPTN pada tahun 2018. Tahun 2019 ini, kemungkinan ada geseran di masing-masing program studi. Namun, angka tersebut bisa menjadi acuan peserta yang akan mendaftar SBMPTN tahun ini," lanjutnya.
Dalam penerimaan mahasiswa, masing-masing program studi memiliki spesifikasi tertentu.
Ia menegaskan calon mahasiswa harus mempertimbangkan betul nilai-nilai yang didapat dalam setiap sub-tes, sehingga sesuai dengan prodi yang dituju.
"Misalnya, untuk program studi kedokteran, nilai yang akan diambil adalah nilai potensi skolastik, biologi, kimia. Sementara untuk prodi ilmu komputer, nilai yang akan diambil adalah potensi skolastik, matematika, dan fisika. Ini sudah disepakati secara nasional,"urainya.
Semua peserta yang mendaftar SBMPTN, dikatakannya akan diranking secara nasional, dan ranking tertinggi pasti akan diambil sesuai kuota masing-masing program studi.
"Selain itu, siswa harus melihat data statistik nasional. Dengan statistik nasional dia bisa melihat rata-rata nilai di tingkat nasional. Data tersebut dapat dilihat di laman LTMPT," pungkasnya.