Aksi 22 Mei
Fakta Terbaru Senjata Fifi, Emak-emak Tersangka Rencana Pembunuhan 4 Jenderal di Aksi 22 Mei
Fakta terbaru tentang asal muasal senjata Fifi, emak-emak tersangka rencana pembunuhan 4 jenderal di aksi 22 Mei, kini terungkap.
Singkat cerita, HK ditangkap oleh polisi tanggal 21 Mei di Hotel Megaria, Jakarta Pusat pukul 13.00 WIB dengan membawa sepucuk senjata api milik AF yang sebelumnya digadaikan.
Penangkapan HK berbarengan dengan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu RI.
Lalu HK mengaku kepada polisi soal kepemilikan senjata api tersebut.
"Sampai akhirnya pak HK ketangkap pas demo kemarin. Sialnya (AF), dia ketangkap pas bawa senjata dari ibu. Dia nyanyi, kalau senjata ini dia dapat dari ibu saya AF," jelas Bayu.
Selang tiga hari, polisi kemudian menangkap AF di Bank BRI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 24 Mei 2019.
Mendengar ibunya tertangkap, Bayu dan keluarga sempat shock mendengar kabar tersebut.
Membaca dari beberapa media daring, AF disebut termasuk dalam komplotan yang ingin menghabisi empat tokoh nasional dan satu tokoh pimpinan lembaga survei.
Namun dia menampik frasa kata 'komplotan' dalam berita yang dimuat.
Sebab ia mengenali ibunya sebagai sosok beragama dan tidak akan secara terang-terangan punya niatan membunuh seseorang.
Meski begitu, Bayu mengamini bahwa AF melakukan hal teledor dan fatal karena menggadaikan senjata api ilegal miliknya ke HK yang tidak bisa ia kontrol penggunaannya.
Saat penyerahan dari AF ke HK, menurut sepenuturan Bayu, HK tak sama sekali menjelaskan untuk apa dirinya meminta jaminan senjata api itu.
Jika tahu HK punya niatan membunuh orang, AF tidak akan menyerahkan begitu saja revolver tersebut.
"Ibu kena apes saja. Itu keteledoran, dalam artian senjatanya ilegal.
Terus main gadai-gadai saja, padahal kita nggak bisa ngontrol senjata itu diapain," kata dia.
Merunut sepak terjang AF semasa Pilkada DKI 2017 silam, AF mulai aktif berkegiatan.