Dapat Hidayah, Begini Nasib Maling yang Kembalikan Mobil Curiannya dan Tulis Surat Permintaan Maaf
Seakan mendapat hidayah dari Allah SWT di bulan suci Ramadhan, seorang maling kembalikan mobil curiannya dan tulis surat permintaan maaf.
SURYA.CO.ID - Seakan mendapat hidayah dari Allah SWT di bulan suci Ramadhan, seorang maling kembalikan mobil curiannya dan tulis surat permintaan maaf.
Hidayah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah petunjuk atau bimbingan dari Tuhan YME.
Lalu bagaimanakah nasib maling tobat itu setelah mengembalikan mobil curiannya?
Ternyata polisi tetap memburu maling tersebut untuk dimintai pertanggungjawaban.
Seperti diberitakan, sebuah mobil yang digondol maling kembali ke pemiliknya setelah hampir sebulan hilang.
Peristiwa ini terjadi di Desa Mojo, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Senin (27/5/2019).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pati AKP Yusi Andi Sukmana mengungkapkan bahwa pengembalian mobil curian ini juga disertai oleh surat permohonan maaf dari pelaku.
"Pada Senin, 27 Mei 2019, sekitar pukul 08.00 pagi, tim mendapatkan informasi bahwa di area perkebunan karet Desa Mojo, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati ada Suzuki Ertiga warna putih terparkir dan sebuah surat bertuliskan permintaan maaf yang diduga dari pelaku," ujar AKP Yusi saat dihubungi Kompas.com (jaringan Surya.co.id) pada Rabu (29/5/2019).
Dalam surat tersebut berisi permohonan maaf yang diduga ditulis oleh pelaku.
Berikut isi suratnya:
"Assalamu'alaikum Dengan segala maaf sebesar-besarnya.
Dengan ini saya telah tergugah hati saya untuk mengembalikan mobil panjenengan (Anda) dengan keadaan kurang sempurna seperti sediakala.
Nyuwun pangapunten geh, pak/mbak (mohon maaf ya pak/mbak) sedangkan barang-barang yang lainnya sudah saya jual buat makan dan beli bensin.
Sepurane geh (mohon maaf ya).
Mugio panjengengan sekeluarga diparingi selamet, waras, lan lancar rezeki. (Semoga Anda sekeluarga diberikan keselamatan, kesehatan, dan kelancarkan rezeki). Amin. Amin Ya Rabbal'alamin.
Ttd Hamba Tuhan yang tak luput dari dosa."
Yusi mengatakan, mobil Ertiga dengan pelat nomor K 9005 FH sebelumnya dikabarkan hilang oleh pihak pelapor, Sholihul Umam (45) pada Rabu, 1 Mei 2019.
Menurut Yusi, mobil itu digondol pencuri sekitar pukul 02.00 WIB di garasi rumah pemilik mobil, Sri Hartatik, Dukuh Jati RT 02 RW 08, Desa Mojo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.
Kemudian, pada Senin (27/5/2019) warga menemukan mobil yang ada di perkebunan dengan wujud yang sama persis dengan mobil milik Sri Hartatik yang hilang.
Alhasil warga langsung melaporkannya kepada pihak Polres Pati untuk penanganan lebih lanjut.
Ketika ditelusuri, Yusi mengungkapkan bahwa kondisi mobil masih sama seperti sebelum dicuri.
"Masih sama (saat sebelum dicuri)," ujar Yusi.
Tidak hanya wujud fisik mobil saja yang dikembalikan, pihak kepolisian juga menemukan kunci mobil, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil, dan sebuah surat permohonan maaf yang diduga ditulis oleh pencuri.
Meski barang curiannya sudah kembali ke pemilik, namun pelaku hingga saat ini masih dicari oleh polisi untuk dimintai keterangan.
5 Ciri Orang Mendapat Hidayah
Seorang Muslim yang menegakkan shalat lima waktu, sesungguhnya ia meminta hidayah 17 kali dalam sehari.
“Setiap kali membaca Surat Al-Fatihah, pada ayat keenam ia membaca “Ihdinash shirathal mustaqim”, yang artinya “tunjukilah (berilah hidayah) kepada kami jalan yang lurus,” kata Habib Abdurrahman Al-Habsy saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Abdurrahman menambahkan, ada dua bentuk hidayah.
Pertama, hidayah bayan wal irsyad (penjelasan dan petunjuk).
“Hidayah ini cenderung dimiliki oleh para nabi dan rasul.
Hidayah turun kepada mereka dan mereka punya kewajiban menyampaikan dan menjelaskan hal tersebut kepada umat yang ada bersama mereka pada saat itu,” ujarnya.
Kedua, hidayah taufiq.
Ini adalah hidayah yang Allah turunkan kepada hamba-hamba Allah, siapa saja, dengan syarat punya kemauan dan kesungguhan untuk mendapatkan hidayah Allah.
“Hidayah ini akan sampai kepada seseorang manakala dia mau menjemputnya.
Hanya hamba-hamba Allah yang punya persiapan yang baik, punya keinginan yang baik dalam hidupnya, dan mau berikhtiar sungguh-sungguh untuk menjemputnya, yang akan mendapatkan hidayah taufiq,” tuturnya.
Lalu, apa kendaraan untuk menjemput hidayah taufiq tersebut?
Menurut Abdurrahman, ada dua kendaraannya, yakni Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW.
“Hendaklah kita selalu mengakrabi Alquran, baik dengan cara membacanya, memahaminya, mendalaminya dan mengamalkannya.
Selain itu, pelajari Sunnah Rasulullah SAW dengan sebaik mungkin, baik perkataan, perbuatan maupun penetapan beliau,” paparnya.
Abdurrahman lalu mengungkapkan lima ciri orang yang mendapat hidayah Allah.
Pertama, ia merasakan mudah atau tidak berat melaksanakan kewajiban (ketaatan) kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya.
“Termasuk di dalamnya tidak berat melaksanakan Tahajud, shalat fardhu berjamaah dan ketaatan lainnya kepada Allah,” ujarnya.
Kedua, kalau mendengar nama Allah disebut cintanya kepada Allah bertambah, hatinya bergetar.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah bergetar hati mereka.
Dan apabila dibacakan ayat-ayatnya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (QS Al-Anfal: 2)
Ketiga, senantiasa istiqamah/ konsisten. Artinya berpegang teguh pada nilai-nilai keimanan yang dimiliki.
“Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS Ali 'Imran: 101)
Keempat, rajin dan sungguh-sungguhn menghadiri majelis-majelis ilmu, guna menambah perbendaharaan keilmuan dan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya.
“Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan (iImu) beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah: 11)
Kelima, hidupnya bermahkotakan rasa malu. Baik malu kepada Allah maupun makhluk Allah.
Abdurrahman mengatakan, banyak sekali hadits Rasulullah yang menegaskan pentingnya sifat malu (haya’).
Salah satu di antaranya, “Malu itu sebagian dari iman.”
Hadits lainnya, “Jika kamu tidak punya rasa malu, silakan lakukan sesuka hatimu.”
“Malu dan iman itu ibarat saudara kembar.
Orang yang beriman pasti punya rasa malu.” “Malu itu tidak mendatangkan sesuatu, kecuali kebaikan.”
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Maling Mobil Kembalikan Hasil Curiannya di Pati",
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/dapat-hidayah-begini-nasib-maling-yang-kembalikan-mobil-curiannya-dan-tulis-surat-permintaan-maaf.jpg)