Berita Tulungagung

Asal Mula Edet, Gilingan Padi yang Berubah Jadi Kendaraan Angkut Hingga Tewaskan 3 Warga Tulungagung

Dari suara mesin diesel yang berbunyi, “det… det… det,” akhirnya warga dengan mudah menyebutnya edet.

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/istimewa
Edet yang menabrak tiga warga Desa Sidem, Kecamatan Gondang hingga meninggal dunia. 

Jika pun ada yang bertahan, biasanya milik pedagang padi yang dioperasikan untuk keperluan pribadi.

Sudah tidak ada lagi petani yang membawa gabah ke tempat penyelipan padi.

Namun dalam perkembangan, edet kembali berevolusi.

Dari sekedar kendaraan pengangkut mesin penggilingan padi, ada yang mengubah menjadi kendaraan angkut.

“Idenya sebenarnya sama, waktu itu untuk angkutan barang warga biasa pakai gerobak dorong. Terus terpikir bagaimana kalau dipasang mesin,” lanjut JW.

Edet untuk penggilingan padi maupun angkutan barang prinsipnya sama.

Jika penggilingan padi, di bagian belakang dipasang mesin penggiling.

Sedangkan untuk angkutan barang, bagian belakang diganti dengan bak kayu.

Edet pengangkut barang ini kemudian menjelma menjadi angkutan alternatif warga.

Kendaraan modifikasi ini banyak ditemui di pedesaan, khususnya di tempat yang akses jalannya kurang memadai.

Padahal keberadaan kendaraan ini adalah ilegal.

“Bahkan sekarang edet sudah layaknya angkutan umum. Menawarkan jasa angkut dengan upah,” ungkap JW.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved