Anak Pedagang Mainan Raih Nilai 100 di Semua Mapel UN SMA, Cara Belajarnya Menarik Tanpa Ikut Bimbel
Siswa SMA ini dapat nilai 100 di semua Mapel UN tanpa ikut bimbel, ternyata anak pedagang mainan. Simak kisah lengkapnya berikut.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
UN SMA Dianggap Sulit oleh Banyak Siswa SMA
Dibalik nilai gemilang Hafidh, ternyata banyak siswa SMA lainnya yang mengeluh bahwa soal ujian kali ini sulit.
Keluh kesah para siswa SMA ini dapat dilihat melalui kolom komentar salah satu unggahan kementrian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), @kemndikbud.ri.
Seperti diketahui, UN 2019 dilaksanakan dalam dua pilihan sistem, yakni berbasis komputer (UNBK) dan Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Mengutip dari Kompas.com Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Satriwan Salim menyebutkan adanya pengembangan dari kisi-kisi Matematika yang sebelumnya telah diberikan.

"Terkait dengan soal itu, teman-teman siswa mengeluhnya sih memang tahun ini tidak seramai tahun lalu, soal matematika yang HOTS (High Order Thinking Skills) tahun lalu," ucap Satriwan kepada Kompas.com, Kamis (4/4/2019).
"Memang ada soal yang kisi-kisinya sedikit."
"(Maksudnya) di kisi-kisinya tidak membahas panjang lebar, namun di soal ujiannya ada pengembangan dari kisi-kisi," kata dia.
Tak hanya adanya pengembangan kisi-kisi, Satriawan yang kala itu juga menjadi pengawas ujian mengatakan bahwa terjadi kesalah teknis.
"Tahun ini sih keluhannya yang pertama, ada satu yang soalnya salah begitu (jawabannya tidak ada). Akhirnya secara manual pengawas harus memasukkan nama-nama siswa dan soal yang keliru itu secara online," ujar dia.
Meskipun banyak siswa SMA yang meninggalkan keluhannya di kolom komentar unggahan Kemendikbud, Satriawan mengaku bahwa beberapa siswa di tempat ia mengajar tidak mengalami kesulitan yang berarti.
Ia kemudian menambahkan, FSGI telah berkomunikasi dengan Kemendikbud utnuk melakukan beberapa pelatihan kepada tenaga ajar di Indonesia.
"FSGI tak henti-hentinya meminta Kemendikbud untuk memberi pelatihan penguasaan pembelajaran berbasis HOTS untuk para guru, sehingga didesain pembelajaran yang mendukung HOTS sejak kelas-kelas awal."
"Jadi siswa dan guru tak kaget lagi jika menemukan soal dengan penalaran tingkat tinggi," ujar dia.