Kilas Balik
Misi Pasukan Kopassus Pernah Kacau, TNI AU Sempat Batalkan Penerjunan Tentara, Tapi Endingnya Sukses
Misi pasukan kopassus pernah 'kacau balau' saat merebut kota Dili, Timor Timur (kini Timor Leste), gara-gara kesalahan data yang diberikan intelijen
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Dia mencabut granat kedua dan "Blaaaar!!" ledakan keras terdengar hingga dinding bergetar.
Beberapa orang yang terluka berhamburan keluar, sontak Soegitu menarik picu senapan otomatisnya.
Rentetan peluru kaliber 7,62 mm segera menghujani dan menghabisi gabungan pasukan Tropaz dan Fretilin itu
Dili dipenuhi suara tembak menembak hari itu.
Senapan serbu AK-47 milik Kopasandha melawan senapan G3 standar NATO milik Tropaz dan Fretilin.
Siang harinya, pasukan baret merah itu berhasil menguasai Pelabuhan.
Letkol Soegito menggunakan sebuah bangunan yang belum jadi untuk markas Grup.
Dia mulai bisa mengontak pasukannya yang berceceran.
Di sinilah Soegito menerima kabar Mayor Inf Muji Raharjo tertembak di bagian leher. Lukanya sangat parah. Namun ajaib, nyawanya masih bisa tertolong.

Kota Dili bisa direbut hari itu juga. Pasukan Tropaz dan Fretilin mundur ke gunung untuk meneruskan perang Gerilya.
Kemenangan yang harus dibayar mahal dengan gugurnya 19 anggota Kopasandha dan 35 prajurit Yonif Linud 501.
Sementara dari pihak musuh sedikit simpang siur.
Ada yang menyebut 122 orang Pasukan Tropaz tewas, ada juga yang mencatat 105 orang. Selain itu puluhan pucuk senjata G-3 juga berhasil direbut.
Pasukan Grup I Kopasandha bertugas sekitar empat bulan di Timor Timur.
Mereka diterjunkan mulai 7 Desember 1975 hingga 31 Maret 1976.