Ibu di Kediri yang Syok Dapat Tagihan Game Online Rp 11 juta & Viral di WhatsApp Mulai Melakukan Ini
Ibu di Kediri yang syok gara-gara dapat tagihan game online sekitar Rp 11 juta dan sempat Viral di WhatsApp (WA) itu kini mulai mencicil sebanyak 6x.
SURYA.co.id | KEDIRI - Seorang ibu di Kediri yang syok gara-gara dapat tagihan game online sekitar Rp 11 juta dan sempat Viral di WhatsApp (WA) itu kini mulai mencicil sebanyak 6 kali selama 6 bulan.
Tagihan game online sebesar itu sempat heboh. Ibu yang bernama Ririn Ike Wulandari (37) ini juga sempat tak percaya.
Hal itu lantaran ulah anaknya yang suka main berbagai game online. Tata-rata tagihan itu karena digunakan untuk membli aksesori game online.
Kini, Ririn mulai mencicil semau tagihan tersebut.
Ririn mengatakan, tagihan dari operator kartu seluler pascabayar yang sudah masuk itu adalah tagihan untuk bulan April yakni sebesar Rp 6.745.829.
Pembayarannya dilakukan dengan cara mencicil 6 kali selama 6 bulan setelah mendapat keringanan cara pembayaran.
"Jadi cicilan pertama saya bayar Rp 1.124.400," ujar Ririn, Jumat (26/4/2019) malam.
Jumlah tagihan itu baru separuh dari total transaksi pembelian aksesori game online yang mencapai hampir Rp 12 juta.
Sisa jumlah transaksi itu baru akan masuk tagihan pada bulan berikutnya.
Ririn selama ini juga sudah berupaya melakukan pembatalan transaksi pembelian dengan menghubungi pihak penyedia game maupun toko online penjualan game online.
Dari usahanya itu, sudah ada beberapa transaksi yang berhasil dibatalkan.
Dia berharap transaksi yang batal itu akan mengurangi jumlah tagihan pada bulan-bulan selanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Ririn awalnya kaget usai mengetahui adanya tagihan telepon pascabayar yang membengkak hingga Rp 6 juta dari pemakaian bulanan yang hanya di bawah Rp 100 ribu.
Dari pengecekannya, diketahui rata-rata penggunaannya karena pembelian aksesori game online.
Ririn semakin kaget saat menemukan e mail berisi puluhan transaksi lainnya.
Transaksi ini yang akan masuk tagihan kartu pascabayar bulan berikutnya.
Dari total hitungan yang dilakukan Ririn, pembelanjaan aksesori game online yang dilalukan anaknya mencapai 41 transaksi dengan total tagihan hampir Rp 12 juta dari 3 game online yaitu Minecraft, Mobile Legend, serta Free Fire.
Usut punya usut, anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar tanpa sepengetahuan menggunakan ponsel ayahnya untuk berbelanja dan bermain game online.
Hingga saat ini pun dia masih melakukan korespondensi kepada pihak penyedia game online itu untuk mengajukan banding sebagai upaya pembatalan transaksi.
Dia berharap upayanya itu banyak membuahkan hasil sehingga tagihan semakin berkurang dan meringankan bebannya.
Sempat Viral di WhatsApp (WA)
Viral di Facebook (FB) dan grup-grup WhatsApp (WA), kisah seorang ibu di Kediri, Jawa Timur syok dapat tagihan game online (antara lain mobile legend) sebesar Rp 11 juta.
Ririn Ike Wulandari awalnya membagikan kisahnya soal tagihan game online Rp 11 juta di Facebook, kemudian viral dan dibagikan netizen di grup-grup WhatsApp (WA).
Ibu asal Kediri itu kini sedang bernegosiasi dengan perusahaan provider dan pengembang game online untuk mendapat keringanan.
Dalam artikel ini juga terungkap sejumlah anak di Jember, Jawa Timur harus mendapatkan perawatan kejiwaan karena kecanduan game online.
Seperti dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, Ririn Ike Wulandari (37), seorang ibu di Kediri, Jawa Timur kaget saat mengetahui adanya tagihan pembayaran Rp 11 juta yang harus dibayarnya.
Rupanya tagihan itu dari game online yang dimainkan anaknya tanpa sepengetahuannya.
Usut punya usut, anaknya yang masih berusia 12 tahun dan duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar itu selama ini kerap memainkan game online yang sedang naik daun saat ini.
Tercatat ada 3 game online yang menjadi kegemarannya, yaitu Minecraft, Mobile Legend, dan Free Fire.
Masing-masing game itu menawarkan kemudahan naik level misalnya dengan cara membeli diamond.
Nah, pembelian diamond dan beragam fasilitas pendukung game inilah yang menyebabkan tagihannya sebesar itu.
Kisah tersebut sebagaimana diunggah oleh akun Facebook dengan nama Ririn Ike Wulandari pada 5 April 2019.
Melalui unggahannya itu dia mengaku menuliskannya untuk berbagi pengalaman sekaligus sebagai bahan pembelajaran bagi orang tua lainnya.
"Enggak berlebihan rasanya jika saya mengingatkan orang tua untuk benar-benar melek HP," tulis Ririn mengawali kisahnya dikutip Rabu (10/4/2019).
Masih dalam postingan itu, Ririn mengetahui tagihan itu saat dia hendak membayar tagihan bulanan telepon pasca bayar milik suaminya pada Senin (5/4/2019).
Total tagihan sebanyak itu terjadi hanya rentang waktu kurang dari sebulan.
Ririn yang dikonfirmasi, membenarkan itu akunnya dan menuliskan peristiwa itu sebagai pengalaman mahal baginya dan pembelajaran bagi orang tua.
Hingga saat ini dia juga masih berupaya untuk menyelesaikan apa yang menimpanya itu.
"Kalau ada yang mau tau lengkap biar baca tulisan saya saja. Saya menjaga agar tidak ada pihak yang dirugikan," ujar Ririn mewanti-wanti.
Ririn Ike Wulandari yang mendapat tagihan pembayaran game online anaknya hingga lebih dari Rp 11 juta, sedang berupaya menyelesaikan perkaranya itu.
Beberapa langkah yang diambilnya adalah menghubungi pengembang game hingga penyelesaian ke pihak provider.
Ririn mengaku sudah mendatangi pihak provider dan menjelaskannya.
Saat itu provider menawarkan opsi pembayaran dengan cara dicicil selama enam bulan.
Cicilan itu bisa dilakukan setelah membayar 50 persen dari tanggungan.
"Dicicil setelah bayar 50 persen," tulis Ririn dalam akun Facebook-nya itu.
Dia masih mempunyai kesempatan sebelum tenggang pembayaran tagihan pulsa pascabayar provider yang jatuh setiap tanggal 20 April 2019.
Dari berbagai masukan yang disampaikan warganet, Ririn kemudian menghubungi pihak pengembang melalui saluran kontak pengembang yang ada pada masing-masing game online Minecraft, Free Fire, serta Mobile Legend.
Kepada pengembang itu dia tengah berupaya membatalkan pesanan-pesanan game online itu melalui history transaksi yang ada.
Hasilnya ada beberapa pesanan yang berhasil digagalkan.
Hingga 6 April, jumlah pesanan yang bisa dicancel itu mencapai Rp 1.197.000.
Pada 10 April, ada beberapa transaksi lainnya yang juga berhasil digagalkan.
Transaksi itu terjadi di akun game Minecraft dengan total tagihan Rp 789.000.
"Di game Minecraft ada dua transaksi yang ditagihkan, yaitu pembelian gane senilai Rp 99.000 dan 50 item lainnya senilai Rp 690.000," ujarnya.
Kecanduan Game Online, 5 Anak di Jember Jalani Perawatan Kejiwaan
Sebelumnya diberitakan, sebanyak lima anak di Jember, Jawa Timur, menjalani perawatan kejiwaan di Rumah Sakit Umum dr Soebandi, Jember, karena mengalami kecanduan game online.
Dokter spesialis kejiwaan RSU dr Soebandi Jember, Justina Evi mengatakan, kelima remaja yang berada di kelas 5 SD hingga 1 SMP ini terlalu fokus bermain game hingga lupa akan kegiatan lain seperti makan dan belajar.
"Jadi itu mereka sudah fokus pada game online, sehingga kegiatan lain menjadi terabaikan. Contohnya makan, belajar, dan kegiatan sekolah," tuturnya seperti dikutip dari KompasTV, Senin (1/4/2019).
Selain tidak mau belajar, kelima anak tersebut menjadi lebih emosional.
Untuk menanganinya, keluarga melakukan perawatan rawat jalan dan terapi realita dengan mengajak aktivitas di luar ruangan.