Kronologi Wali Murid Pukul Guru SMP Karena Tak Terima Anaknya Dijewer, Terjadi Tepat Sebelum Mediasi
Seorang guru SMP di Mamuju, Sulawesi Barat harus mendapat perawatan medis usai dianiaya oleh seorang wali murid
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kemudian Nur Khalim (30), guru yang berada di dalam kelas tersebut melarangnya untuk tidak merokok.
Namun, AA justru tak terima dengan larangan yang diberikan.
AA pun marah dan mulai menantang Nur Khalim dengan memegang kerah baju dan kepalanya.
Kejadian itu terjadi di SMP PGRI Wringinamon, Gresik, Jawa Timur. Dalam video berdurasi kurang lebih satu menit menunjukkan kejadian terjadi di sebuah ruang kelas.
Saat kejadian berlangsung, teman-teman AA tampak tak melerai bahkan melarang apa yang dilakukan anak tersebut pada gurunya.
Tak berselang lama, anak itu kembali menantang sang guru dengan meraih kerah baju dan hendak mencekik sang guru.
Hal itu kembali ia lakukan kepada gurunya di depan kelas. Teman satu kelas yang melihat hal itu juga tampak acuh.

Kepala Dinas Pendidikan Gresik Mahin menyesalkan tindakan siswa yang merokok di dalam kelas.
Tak hanya menyesalkan aksi siswa yang merokok di dalam kelas, Mahin juga mengatakan jika guru di video tersebut tampak kurang tegas.
"Hanya yang saya sayangkan dan juga saya sesalkan, pertama kenapa siswa itu sampai merokok di dalam kelas. Kedua, kenapa juga pak guru kok terlihat kurang tegas dan tidak berwibawa di hadapan murid seperti itu," ujar Mahin dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul 'Tanggapi Video Viral, Kadis Pendidikan Gresik Sayangkan Siswa Merokok di Kelas'.
Pihaknya tengah mengumpulkan data dan fakta di lapangan terkait kebenaran video tersebut.
Ia juga memastikan bakal memanggil siswa dan guru dalam video tersebut.
"Mohon sabar ditunggu hasilnya, saya masih berusaha mengecek kebenaran video ini. Nanti secepatnya kalau bukti-bukti sudah kami temukan, akan kami sampaikan kepada rekan media," ucap Mahin.
"Pasti akan kami telusuri hingga benar-benar diketahui fakta sebenarnya, karena bagaimana pun peristiwa ini jelas mencoreng nama baik institusi pendidikan kita," sambung dia.
AA (15), akhirnya minta maaf di Polsek Wringianom, Gresik, Minggu (10/2/2019).