Kronologi Wali Murid Pukul Guru SMP Karena Tak Terima Anaknya Dijewer, Terjadi Tepat Sebelum Mediasi
Seorang guru SMP di Mamuju, Sulawesi Barat harus mendapat perawatan medis usai dianiaya oleh seorang wali murid
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Duduk di samping gurunya, AA sambil terbata-bata membaca per kalimat surat permintaan maaf.
Orang tua AA pun turut hadir untuk menyaksikan permohonan maaf anaknya.
Selama berada di Polsek Wringinamon, Gresik, AA hanya menunduk dihadapan awak media.
Dia mengakui perbuatannya di dalam kelas yang kurang terpuji saat jam pelajaran.
Usai membaca surat permintaan maaf, dia langsung berdiri dan meminta maaf sambil memeluk gurunya itu.
Tak henti-hentinya, AA mencium tangan gurunya.
Air matanya jatuh tak tertahan di pelukan Nur Khalim.
Tak sampai disitu, AA langsung mencium kaki gurunya.
Sambil berkaca-kaca, Nur Khalim memaafkan perbuatan muridnya itu.
Kedua orang tua AA, yang berdiri di belakang anaknya, langsung mencium tangan gurunya.
Dari wawancara SURYA.co.id dengan Pakar Pendidikan Jawa Timur, Prof Akh Muzakki, ia memberikan tanggapan perihal kejadian tersebut.
Viralnya tindakan siswa SMP yang merokok di kelas hingga melakukan tindakan kekerasan serta berbuat tidak sopan pada gurunya merupakan wujud adanya krisis nilai.
Krisis nilai ini bisa jadi karena problem kompleks yang di antaranya membuat anak merasa dirinya bisa melakukan apa saja.
Dan orang tua lebih percaya anak daripada guru. Krisis ini berujung pada krisis keteladanan juga.
Bisa saja siswa juga tahu atas posisi lemah guru di sekolah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/wali-murid-pukul-guru-smp.jpg)