Banjir di Sulawesi Selatan
Data Terbaru Korban Banjir di Sulawesi Selatan, Terbanyak dari Gowa, 23 Meninggal dan 5000 Mengungsi
Informasi terkait data terbaru korban banjir di Sulawesi Selatan, korban terbanyak dari Kabupaten Gowa.
SURYA.co.id | MAKASSAR - Informasi terkait data terbaru korban banjir di Sulawesi Selatan, korban terbanyak dari Kabupaten Gowa.
Adapun data sementara yang dikumpulkan Tribun Timur dari aparat setempat akibat bencana alam banjir dan tanah longsor di Sulawesi Selatan tersebut bertambah terus.
Sejak kemarin hingga Rabu (23/1/2019) malam ini ada 23 orang meninggal dunia, 48 orang dinyatakan hilang, dan lebih dari 5.000 orang meninggalkan rumahnya untuk mengungsi. Korban terbanyak berasal dari Kabupaten Gowa.
• Banjir di Sulawesi Selatan Kepung 53 Kecamatan, 8 Orang Meninggal dan 1.000 Orang Mengungsi
Data tersebut dihimpun dari pantauan wartawan Tribun di berbagai daerah dan dari sejumlah sumber resmi.
Di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Humas Pemkab Gowa, Pemkab Maros, BPBD Jeneponto, Polres Jeneponto, BPBD Makassar, dan pemerintah daerah terdampak banjir dan longsor.

Rinciannya sebagai berikut:
Meninggal
- Gowa: 12 orang
- Maros: 4 orang
- Jeneponto: 5 orang
- Selayar: 1 orang
- Pangkep: 1 orang
Hilang
- Gowa: 41 orang (21 di Bungaya dan 20 warga di Kecamatan Manuju)
- Jeneponto: 7 orang di Desa Sapanang, Kecamatan Binamu
Mengungsi
- Gowa: 3.534 orang.
- Jeneponto: 200-an warga
- Makassar: 1.800-an warga (Terbanyak di Manggala, Tamalanrea, Biringkanaya dan Tamalate)
Ada pun wilayah di Sulsel yang terdampak banjir sebanyak 11 kabupaten dan kota:
- Gowa
- Jeneponto
- Maros
- Makassar
- Pangkep
- Wajo
- Soppeng
- Barru
- Bantaeng
- Sidrap
- Selayar
Kebutuhan mendesak pengungsi korban banjir:
- Makanan
- Air bersih
- Obat-obatan
- Kebutuhan bayi dan wanita
Sementara itu hingga malam ini, layanan suplai air bersih dari IPA Sombaopu (PDAM Makassar), PDAM Gowa dan PDAM Maros masih terganggu.