3 Buaya Nyeleneh Bikin Warga Cemas, Jenis Makanan Mereka Tak Lazim
Tiga buaya nyeleneh mencemaskan warga sekitar Sungai Mancung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat.
SURYA.CO.ID - Tiga buaya nyeleneh mencemaskan warga sekitar Sungai Mancung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat.
Jenis makanan tiga buaya itu tak lazim karena mereka lebih suka kerupuk ketimbang daging ayam.
Sebagaimana dikutip dari Posbelitung.com (grup Surya.co.id), kemunculan buaya karena kerupuk terjadi di Sungai Mancung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat.

• VIDEO Detik-detik Menegangkan Evakuasi Titi Wati Wanita Tergemuk se-Palangkaraya - Lihat Tandunya!
• Tawuran Geng Motor Melawan Waria di Ambon, Hasilnya di Luar Dugaan
• INFO TERKINI: Gunung Agung Meletus 4 Menit, Ini Penjelasan PVMBG Soal Erupsi Lebih Besar
Ketika itu, masyarakat sempat dihebohkan dengan adanya buaya makan kerupuk.
Tak hanya itu, di buaya di Sungai Mancung itu juga kerap muncul ketika ada orang memainkan musik dambus.
Biasanya, orang-orang melihat kemunculan buaya tersebut di jembatan Sungai Mancung.
Tak sedikit warga yang datang untuk melihat buaya tersebut.
Beberapa di antaranya penasaran melihat buaya yang muncul bila disodorkan kerupuk.
Seperti halnya yang terlihat pada sebuah video yang diunggah pemilik akun facebook Aurel Yudhi Haryanto ini.
Video tersebut diunggah pada November 2017 lalu.
Tampak dalam video tersebut seseorang tampak memancing buaya tersebut agar muncul ke permukaan dengan menggunakan kerupuk.
Selang beberapa saat, tiba-tiba saja seekor buaya muncul melahap kerupuk tersebut.
Menurut Kades Mancung, Karman, kemunculan buaya tersebut berawal ketika adanya sejumlah pedagang yang kerap singgah dan membuang kerupuk kadaluarsa ke Sungai Mancung.
Kerupuk-kerupuk kadaluarsa tersebut kemudian menjadi santapan buaya.
"Ceritanya pedagang-pedagang kerupuk yang dari Pangkalpinang sering membuang kerupuk yang sudah tak laku ke sungai itu. Jadi sampai sekarang kebiasaan itu terus berlanjut.
Bahkan buaya itu lebih doyan kerupuk dari pada daging ayam," ujarnya seperti dikutip dari laman Posbelitung, Jumat (11/1/2019).
Sebelumnya, lanjut dia, ada tiga buaya yang kerap menyantap kerupuk.
Namun seiring berjalan waktu dua di antaranya menghilang.
Di sisi lain, ia mengaku tidak paham kebiasaan buaya mondar-mandir di sekitar jembatan Mancung.
Ia pun khawatir keberadaan buaya tersebut dapat mengancam keselamatan masyarakat.
"Makanya baru-baru ini kami menggelar pertemuan membahas soal itu untuk diusulkan dipindah tempatkan. Karena khawatir juga, ya, apalagi kadang banyak anak-anak bermain dan melihat di sana," kata Karman.
Lihat videonya:
Buaya di Sungai Layang
Keberadaan buaya di aliran Sungai Layang Desa Bukitlayang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bukan hal aneh.
Bahkan di anak sungai atau aliran kecil dekat pemukiman pun, buaya sering menampakan diri.
Jika warga setempat tak merasa aneh, namun tidak demikian dengan warga luar desa.
Mereka sengaja datang ke Desa Bukitlayang, untuk melihat kemunculan buaya bersama pawang, Mang Dali dan Kepala Desa (Kades) Bukitlayang, Andry, Rabu (9/1/2019).
Warga yang dimaksud masing-masing, Tuyung, Ayung, Sinta, Endang dan Satri.
Mereka sengaja datang dari Kecamatan Pemali untuk melihat sang predator.
Warga kemudian berhenti di tepi jembatan, anak Sungai Layang di Dusun Pangkalayang Desa Bukitlayang.
Sayang ketika itu, Pawang Mang Dali gagal menghadirkan buaya tersebut.
Mang Dali berusaha memanggil buaya tersebut dalam ritual khusus.
"Siang ini buayanya sedang menjauh. Sedang tidak ada di anak sungai ini," kata Mang Dali mengaku sempat mendeteksi keberadaan buaya yang dimaksud.
Menurutnya, ada dua buaya besar biasa menampakan diri di sekitar bawah jembatan ini. Pengguna jalan sering berhenti melihat keberadaan buaya tersebut.
"Buaya kuning ukurannya lebih kecil, sekitar tiga meter, berat sekitar tiga ratus kilogram. Tapi kalau buaya hitam ukuran lebih besar, panjang empat meter bobot sekitar setengah ton," kata Mang Dali.
Kades Bukitlayang, Andry pada kesempatan yang sama, Rabu (9/1/2019) mengakui, banyak buaya di berbagai aliran sungai di Desa Bukitlayang.
"Di Sungai Layang Desa Bukitlayang ini memang banyak buaya. Namun kita berharap, buaya ini tak mengganggu warga," tambah Kades. (TribunJakarta/PosBelitung)
Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Jakarta berjudul: Menguak Fakta Kemunculan Buaya karena Kerupuk di Babel yang Curi Perhatian Warga, Lihat Videonya!