Politik

7 Fakta 'Capres' Nurhadi dan Aldo (Dildo) yang Viral di Media Sosial, Ditawari YouTuber Asal China

Poster pasangan 'Capres-Cawapres', Nurhadi dan Aldo (Dildo) viral di media sosial beberapa hari ini. Pasangan ini mengaku nomor urut 10.

Editor: Iksan Fauzi
Twitter/@nurhadi_aldo
Gambar calon presiden Nurhadi dan pasangan cawapres-nya Aldo di akun Twitter mereka di @nurhadi_aldo yang menjadi viral. 

Tingkatkan ekonomi

Viralnya Nurhadi atas keisengan Edwin adalah berkah tersendiri baginya. Melalui pencapresan banyolan ini, sang kreator berhasil membantu mengangkat nama Nurhadi terutama juga peningkatan dari sisi ekonomi.

Usaha pijat refleksi dan obat tradisional yang dikelola Nurhadi pun kebanjiran order.

Bahkan dari momen itu, Edwin yang menganggap itu sebagai sebuah peluang bisnis meminta Nurhadi untuk menjual kaus-kaus bergambar pencapresannya.

"Alhamdulillah mendadak viral beberapa hari ini. Saya pun kaget. Saya juga tidak pernah ketemu dengan yang mengaku bernama Edwin itu. Belakangan banyak yang menghubungi dan menemui saya sekadar ngobrol dan mengaku ngefans. Bahkan order pijit ramai. Saya pun manfaatkan untuk jualan kaos bergambar saya itu di medsos. Laku keras juga. Banjir orderan pijat dan jualan kaus pokonya. He-he-he," terang Nurhadi.

Sang kreator asal Sleman, Yogyakarta

Menurut Nurhadi, pasangan capres dan cawapres Dildo adalah hasil imajinatif seorang warga yang mengaku berasal dari Yogyakarta.

Pada Desember 2018 lalu, seseorang yang mengaku bernama Edwin asal Sleman, DIY, menghubunginya via aplikasi Messenger. Dalam obrolan itu, Edwin mengaku sangat mengagumi Nurhadi.

Awalnya, beberapa tahun lalu, melalui akun Facebook pribadi, Nurhadi membentuk "Komunitas Angka 10".

Di komunitas yang disebutnya sebagai para pencinta Tuhan dengan anggotanya yang telah mencapai ribuan itu, Nurhadi sering mengunggah kalimat bijak dan kalimat motivasi.

"Nah, kemudian ada orang yang mengaku dari Yogyakarta bernama Edwin. Dia yang mengikuti akun saya itu mengaku ngefans dengan saya. Apalagi, pengikut saya di komunitas angka 10 mencapai puluhan ribu. Kata dia, unggahan-unggahan saya itu lucu dan menginsiprasi," kata Nurhadi.

Dari situlah kemudian capres dan cawapres bayangan, Nurhadi dan Aldo (Dildo) mulai tercipta.

Edwin terus intens berkomunikasi dengan Nurhadi. Saat itu Edwin meminta izin kepada Nurhadi apakah berkenan jika nama dan wajahnya diviralkan melalui medsos sebagai capres fiktif.

Nurhadi pun mengamini penawaran itu asalkan tidak melanggar hukum dan agama. Apalagi, sejalan karena sama-sama jengah atas situasi menjelang Pilpres 2019 yang menurut mereka sudah tidak sehat.

Maka, terbentuklah capres dan cawapres fiktif tersebut di medsos hasil karya Edwin yang disebutnya sebagai tim suksesnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved