Reuni Akbar Alumni 212

Penyebab Acara Tandingan Reuni Akbar 212 Batal, Mantan Pengacara Habib Rizieq Ungkap Data Intelijen

Penyebab acara tandingan Reuni Akbar Alumni 212 batal, mantan pengacara Habib Rizieq ungkap data intelijen.

Editor: Tri Mulyono
TRIBUNNEWS
Kapitra Ampera ungkap penyebab Acara Tandingan Reuni Akbar 212 batal digelar. 

"Wajar jika pak Prabowo hadir. Tentu menyapa pendukungnya, " kata Ridlwan.

Dia berharap reuni 212 itu berlangsung aman dan damai. Supaya, Indonesia tidak keruh.

"Polisi harus benar benar memastikan aman. Jangan sampai ada kerusuhan. Supaya tidak ada lagi yang bisa menyalahkan pemerintahan pak Jokowi, " katanya.

Ridlwan memprediksi massa yang hadir mencapai 300 ribu orang.

"Mayoritas jelas dari anggota PKS karena Presiden PKS M Sohibul Iman sudah mengirimkan surat perintah ke seluruh DPW PKS agar datang," jelasnya.

Selain PKS, HTI juga akan mengirimkan ribuan massanya. "Pak Ismail Yusanto pimpinan HTI sudah menyampaikan seruan terbuka di berbagai akun media sosial milik HTI, " katanya.

Bersifat Politis

‎Koordinator eks 212, Razman Nasution menilai gerakan Reuni 212 yang bakal digelar Minggu (2/11/2018) sudah keluar dari khittah perjuangan awalnya.

Secara tegas, Razaman menyatakan kekecewaannya.

Karena saat gerakan tersebut dibuat, tujuan awalnya untuk kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Jadi embrionya dari sana. Kita kalau mau mengkaji sesuatu harus dilihat embrionya. Dasarnya dari mana. Ibarat bayi rahimnya dari mana," papar Razman dalam diskusi bertajuk : ‎Seberapa Greget Reuni 212, Sabtu (1/12/2018) di Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Lebih lanjut, Razman juga meyakini bahwa acara reuni 212terindikasi berbau politis untuk mendukung pasangan calon Presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

"Dalam konteks ini saya mengatakan bahwa alumni 212, dalam gerakannya yang katanya akan sholat subuh berjamaah. Kenapa harus di Monas, kenapa? Urgensinya apa. Saya katakan dengan tegas bahwa gerakan moral PA 212 terindikasi untuk mendukung paslon calon presiden prabowo subianto dan sandiaga uno," tegas Razman.

Terlebih kata Razman, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Muhammad Yusuf Marta merupakan penggagas acara reuni yang juga salah satu pihak yang turut mengeluarkan Ijtima jilid 1 dan 2, yang jelas-jelas mendukung paslon Prabowo-Sandi.

"Gimana kita mau mempercayai gerakan ini," singkat Razman.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved