Reuni Akbar Alumni 212
Reuni Akbar Alumni 212 - FPI Sebut Nonmuslim Australia Ingin Hadir, PAN Serukan Kadernya Tidak Ikut
Gelaran Reuni Akbar Alumni 212 akan berlangsung Minggu (2/12/2018) rencananya akan berbeda dari biasanya, yakni akan dihadiri nonmuslim Australia.
Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap mengatakan secara kelembagaan partainya tidak akan menyerukan kadernya untuk ikut, namun juga tidak melarang kadernya yang ingin berpartisipasi.
"Sebagai sebuah institusi politik, PAN misalnya kita tidak akan membuat seruan agar kader kita datang ke sana. kita juga tidak melarang, kalau kader mau datang ya silahkan, tapi atas nama pribadi tentunya dan enggak boleh bawa nama partai," ujar Mulfachri.
Mulfachri mengatakan partainya sangat terbuka. Meskipun banyak kader partainya yang ikut dalam aksi 212 dua tahun lalu, namun PAN tidak memaksa kader untuk ikut dalam reuni.
Menurut Mulfachri dalam negara demokrasi tidak ada yang salah dengan reuni 212. Negara menjamin kebebasan berpendapat dan berkumpul. Sepanjang, tidak melanggar peraturan hukum yang berlaku.
"Dan aparat harus juga ikut menjaga agar pelaksanaan atau apa yang jadi keinginan aktifis yang menamakan alumni 212 itu bisa berjalan dengan baik sesuai dgengan konsitusi," tuturnya.
Sementara itu Presiden PKS Sohibul Iman menyerukan kader partainya untuk ikut mensuksesan reuni 212. Namun Sohibul meminta kepada kader yang ikut untuk tidak mengenakan atribut partai.
Ia menegaskan PKS akan terus menjaga dan mendukung para ulama. Dukungan ini direalisasikan diantaranya dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang diadakan para ulama, seperti Reuni 212 ini.
"Sesuai keputusan DPTP kader PKS diminta hadir menyukseskan reuni 212. Tapi diminta tidak menggunakan atribut partai dalam bentuk apapun demi menjaga kebersamaan dan menghindari tuduhan yang tidak perlu yang akan merusak tujuan acara", ujar Sohibul.
Sohibul Iman menyebutkan gerakan 212 merupakan wujud kecintaan umat Islam pada keutuhan bangsa ini dari ancaman disintegrasi.
"Awal gerakan ini kan menuntut keadilan hukum atas penghinaan terhadap kitab suci Alquran, yang jika ini dibiarkan tentu mengancam kerukunan hidup antarumat beragama," ujar Sohibul Iman.
Oleh karena itu ia berharap pemerintah dan aparat dapat bersikap proporsional terhadap kegiatan Reuni 212 dengan tidak menghalang-halangi dalam bentuk apapun.
"Kita sudah lihat dari aksi-aksi sebelumnya yang selalu berjalan tertib, aman, sangat damai dan bersih tanpa meninggalkan sampah, jadi tidak perlulah (Reuni 212) dihalang-halangi," beber Sohibul Iman.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi mengimbau kepada seluruh warga Ibukota selaku tuan rumah, untuk menyambut perhelatan aksi reuni akbar alumni 212 di Monumen Nasional, pada Minggu 2 Desember 2018.
"Kita warga yang dihadiri, maka harus bersikap ramah. Kita justru sebagai tuan rumah kewajibannya menyambut para tamu. Artinya tamu itu dihormatin. Dilayani dengan ramah," terang Suhaimi.
Terpisah, Mabes Polri menyebut tidak perlu adanya pengamanan besar-besaran dari kepolisian terkait aksi reuni 212.