Lapor Cak
Jalan Alternatif Jembatan Ujung Galuh Kian Macet Karena Antrean Kendaraan Masuk Transmart Ngagel
Sejak Transmart Ngagel beroperasi, pengguna jalan mengeluhkan kemacetan di Jalan Ngagel, persisnya di simpang tiga Jembatan Ujung Galuh, Wonokromo
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Pengguna jalan mulai mengeluhkan kemacetan di Jalan Ngagel, persisnya di simpang tiga Jembatan Ujung Galuh, Wonokromo.
Di lokasi itu kini mulai terjadi penumpukan kendaraan sehingga memicu kemacetan yang bertambah parah.
Simpul kemacetan itu diperparah adanya kendaraan mobil dari arah Jalan Ratna yang antre masuk ke area parkir Transmart Ngagel.
Dinda Sari (19) warga Ketintang Madya mengatakan, ia selalu melewati Jalan Ngagel untuk menuju jantung Kota Surabaya. Jalan ini merupakan alternatif menghindari kemacetan di jalan protokol seperti Jalan Achmad Yani hingga Jalan Darmo.
"Di traffic light Jembatan Ujung Galuh macetnya makin parah pas," ungkapnya kepada Surya, Selasa (20/11).
Menurutnya, ada penyempitan di ruas jalan simpang tiga di Jembatan Ujung Galuh sehingga terjadi penumpukan kendaraan. Apalagi, dari arah sebaliknya menuju ke Wonokromo banyak mobil di pinggir jalan menunggu antrean keluar masuk mal. Seharusnya pengelola parkiran pusat perbelanjaan itu membuat kebijakan tidak membuat pintu masuk dan keluar di sisi yang sama persis di pertigaan itu.
"Paling ramai kalau weekend lewat disitu mesti macet, sebel buang-buang waktu," keluhnya.
Hal senada juga diungkapkan Widyantoro (43) warga Sidoarjo. Ia mengeluhkan genangan air di traffic ligth Jalan Ngagel yang makin parah. Apalagi saat turun hujan, jalanan akan terpenuhi air sehingga memicu kemacetan.
"Coba lewat sini kalau hujan genangan air hingga semata kaki, itu bahaya," pungkasnya.
Arus Lalu Lintas Dialihkan Jika Macet
Kanit Turjawali (Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli) Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Dedy Eka, menjelaskan, pihaknya akan menerjunkan Tim Murai untuk memecah kepadatan lalu lintas di lokasi itu. Di jalan itu ramai apalagi ada penyempitan adanya safety barrier (traffic barrier) dari arah Bungkul, Jembatan Ujung Galuh dan seterusnya.
"Nanti ada mekenisme pengalihan lalu lintas jika terjadi kemacetan parah," ungkapnya.
AKP Dedy menjelaskan, pihaknya akan membicarakan dengan pengelola pusat perbelanjaan yang membuat kebijakan pintu masuk dan keluar persis di pertigaan traffic light itu. Alangkah baiknya, pihak yang bersangkutan membuat pintu masuk atau keluar dari arah Jalan Ratna sehingga tidak sampai memicu kemacetan yang berpotensi mengganggu arus lalu lintas.
"Ramainya (kemacetan) pada Wekeend, kalau hari reguler pagi dan sore menjelang petang," ucapnya.
Melihat kondisi yang demikian, pihaknya menyiagakan Tim Murai untuk standby memecah kemacetan di lokasi itu. Paling tidak, dua hingga tiga anggota akan standby pada jam sibuk.
"Ada alternatif pengalihan arus dari arah Jembatan Ujung Galuh dan sebaliknya," pungkasnya.
Baca: Ancam Sebar Video Percintaan yang Direkam Diam-diam, Gay di Surabaya Peras Korban Jutaan Rupiah
Baca: Jumlah Korban Pemerasan Oleh Pria Gay di Surabaya Bukan Cuma 1 Orang