Ketahanan Pangan Jatim

Kembangkan Pertanian Berbasis Ruang untuk Menjaga Ketahanan Pangan di Kota Blitar

Pemerintah Kota Blitar berupaya mengembangkan pertanian dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk menjaga ketahanan pangan di masyarakat.

|
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Samsul Hadi
Pemkot Blitar melakukan panen raya padi sehat di Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar pada 2024 ini. 

SURYA.CO.ID, KOTA BLITAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar di Jawa Timur (Jatim), berupaya mengembangkan pertanian dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk menjaga ketahanan pangan di masyarakat.

Lewat Kelompok Wanita Tani, Pemkot Blitar menggalakkan sistem pertanian hortikultura dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar permukiman warga.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh mengatakan, saat ini, luas sawah di Kota Blitar sekitar 980 hektare.

Dari tahun ke tabun luas sawah di Kota Blitar terus menyusut. 

Tiap tahun, lahan pertanian di Kota Blitar berkurang sekitar 10 hektare.

Anggota KWT Ayu Lestari RW 05 Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, sedang menanam sayur di lahan pekarangan sekitar permukiman.
Anggota KWT Ayu Lestari RW 05 Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, sedang menanam sayur di lahan pekarangan sekitar permukiman. (SURYA.CO.ID/Samsul Hadi)

Banyak lahan pertanian di Kota Blitar beralih fungsi menjadi bangunan perkantoran, sekolah, dan perumahan.

"Maka itu, pertanian di Kota Blitar tidak lagi berbasis lahan, tapi lebih berbasis ruang. Masyarakat memanfaatkan ruang kosong di pekarangan rumah untuk bisa ditanami tanaman hortikultura baik itu sawi, cabai dan sayuran lain," kata Dewi, akhir Oktober 2024.

Dikatakannya, dengan memanfaatkan ruang kosong di pekarangan rumah untuk menanam sayur, masyarakat bisa menjaga ketahanan pangan.

Setidaknya, kondisi itu dapat mengurangi biaya pengeluaran masyarakat untuk membeli sayuran.

"Masyarakat bisa memetik sayuran di pekarangan sendiri untuk kebutuhan rumah tangga," ujarnya.

Untuk mewujudkan pertanian berbasis ruang, DKPP memberdayakan kelompok wanita tani (KWT) di tiap kelurahan.

Saat ini, ada 95 KWT yang tersebar di 21 kelurahan di tiga kecamatan Kota Blitar.

DKPP memberikan pendampingan dan pelatihan kepada anggota KWT cara bertani dengan memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumah.

"Kami berharap sistem pertanian berbasis ruang ini bisa menjaga ketahanan pangan di masyarakat," ujarnya.

Dewi menyebutkan, sejumlah produk unggulan pertanian di Kota Blitar, yaitu, padi, jagung, dan sayuran.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved