5 Fakta Tentang Adul Siswa SD di Sukabumi yang Semangat Sekolah Meski Harus Merangkak Sejauh 3 Km
Mukhlis Abdul Kholik, siswa SD di Sukabumi ini merupakan penyandang disabilitas, namun semangatnya untuk menimba ilmu tak kalah dari anak seumurannya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Pipin menceritakan, saat awal masuk kelas 1 hingga kelas 2, Adul harus digendong.
Setelah masuk kelas tiga, Adul mulai terbiasa berjalan sendiri. Untuk mencapai sekolahnya, memang tidak dilakukan dengan terus dengan berjalan kaki.
Karena, setelah mencapai jalan desa, Adul bisa menumpang motor ojek sekitar 1 kilometer dengan ongkos Rp7.000 sekali jalan.
"Kalau ada uangnya kami pakai ojek. Tapi kalau lagi enggak ada uang ya terpaksa berjalan kaki sampai sekolah begitu juga pulangnya," kata Pipin.
4. Perjalanan Adul lebih singkat berkat pertolongan dari pesantren
Sebenarnya, jarak rumah Adul ke sekolah bila menggunakan jalan kampung yang utama sekitar 5 kilometer.
Namun, Kepala SMA Pesantren Unggul Al Bayan mengizinkan Adul melintas melewati area SMA tersebut, sehingga jarak tempuhnya menjadi lebih singkat, hanya sekitar 3 kilometer.
"Alhamdulillah, kami sudah mendapatkan izin dari kepala sekolah Al Bayan. Sehingga perjalanan lebih singkat," kata Pipin.
Tak hanya itu, Adul harus melewati beberapa anak tangga sebelum keluar dari SMA pesantren Al Bayan untuk menuju jalan setapak ke kampungnya.
Adul pun menyusuri jalan setapak di kampung, menyeberangi jembatan bambu di atas selokan, dan akhirnya sampailah di rumah.
"Ya, setiap hari ditemani ibu. Kalau dulu masih digendong, sekarang sudah besar, sudah bisa jalan sendiri," kata Adul kepada Kompas.com usai pulang sekolah.
5. Cita-cita Adul jadi petugas pemadam kebakaran dan dokter
Adul ternyata bercita-cita menjadi seorang petugas pemadam kebakaran.
Selain itu, ia juga berkeinginan untuk menjadi dokter.