Pilpres 2019
Prabowo Minta Maaf soal "Tampang Boyolali", Kubu Lawan Beber Kebiasaan Kontroversi Lainnya
Prabowo minta maaf soal " Tampang Boyolali" dalam pidatonya beberapa hari lalu yang menuai polemik.
"Karena permintaan maaf tersebut dilakukan setelah mengkalkulasi dulu untung ruginya," kata Inas.
Menurutnya, pernyataan Prabowo yang merendahkan, melecehkan dan cenderung caci maki tersebut bukan pertama kali itu saja terjadi.
Inas kemudian merinci pernyataan Prabowo yang dinilai serupa seperti " Tampang Boyolali', di antaranya:
1. Gedung Intan Balarea, Jalan Patriot, Garut, Jumat, 25 Oktober 2013, "Kalau hakim agung‑hakim Mahkamah Konstitusi bisa disogok, apalagi wartawan. Sama saja"
2. Tahun 2014 di acara PKS: "bangsa Indonesia kadang‑kadang naif, lugu dan goblok"
3. Terhadap wartawan: "gaji kalian kecil, muka kalian enggak belanja di mall"
4. Kampanye Pilkada Jabar: "Elit‑elit di Jakarta maling semua"
5. Analogi kemiskinan dengan " Tampang Boyolali".
Dari deretan pernyataan tersebut, Inas mengatakan ada indikasi bahwa apa yang diucapkan Prabowo tersebut merupakan kebiasaan.
Sehingga sangat mungkin apabila ke depannya pernyataan serupa Prabowo soal " Tampang Boyolali" akan terulang.
"Cukup jelas bahwa kebiasaan ini akan berulang dan berulang lagi, apakah Prabowo mampu mengerem kebiasaannya ini? Kita lihat dalam 6 bulan ke depan," pungkasnya.