Berita Lamongan
Ada Ajakan Nikah yang Ditolak di Kasus Penganiayaan yang Menjerat Pemain Persela Saddil Ramdani
Kasus yang menjerat Gelandang Persela Lamongan Saddil Ramdani hampir bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Kasus yang menjerat Gelandang Persela Lamongan Saddil Ramdani hampir bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Kesepakatan damai antara Saddil Ramdani dengan mantan pacar berinisial ASR itu batal setelah ibu wanita itu tiba di Polres Lamongan mengajukan sejumlah persyaratan.
Ternyata Saddil keberatan dengan persyaratan yang diminta orang tua korban, salah satunya ia harus menikahi ASR.
Hingga larut dini hari, pukul 00.00 WIB, proses berjalan alot dan memudarkan perdamaian yang sebelumnya disepakati antara Saddil Ramdani dan Rukmi.
"Pagi itu sudah damai, begitu malam hari orang tua korban datang, minta perkaranya dilanjutkan," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat pada SURYA.co.id, Jumat (02/11/2018).
Upaya perdamaian semalam diakui Norman berjalan alot.
Ibu korban juga tetap pada pendiriannya, perkara minta dilanjutkan jika pelaku tidak sanggup dengan syarat yang diajukan keluarga korban.
Dikabarkan sebelumnya, Saddil yang juga gelandang TImnas ini akhirnya ditetapkan ditetapkan tersangka oleh penyidik Polres Lamongan atas tindak pidana kekerasan pada seorang wanita kenalannya.
Kasus penganiayaan itu terjadi Rabu (31/10/2018) pukul 19.30 WIB di belakang mes Persela Lamongan Gg Magersari Kelurahan Tumenggungan Kecamatan Lamongan Kota.
Saddil Ramdani menganiaya perempuan cantik berinisial SR (19), warga Desa Mlaras, Kecamatan Sumobito Jombang, yang kemudian diketahui sebagai mantan pacarnya.
Penganiayaan itu mengakibatkan luka di pipi kanan, bagian bawah mata ASR.
Pengakuan Saddil Ramdhani
Saddil Ramdani dikonfirmasi usai menjalani pemeriksaan, Jumat (02/11/2018) mengakai apa yang telah dilakukan terhadap mantan pacarnya itu.
"Kemarin itu tidak ada apa-apa, hanya saya dibikin ribut di asrama Persela," kata pesepakbola asal Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari .
Kejadian itu menurut Saddil kemungkinan karena dirinya kurang fokus dan kecapekan sehingga berujung keributan.

Apa yang terjadi itu, katanya, adalah spontanitas. Dan sebenarnya kemarin sudah ada perdamaian, namun ada yang tidak sesuai, hingga perkaranya berlanjut.
"Saya akan mengikuti proses hukum ini dengan baik, dan saya akan ikuti apapun itu," tandasnya.
Ditanya luka di wajah korban, Saddil mengaku itu terkena cakarannya hingga berdarah.
"Mungkin tergores dan keluar darah, dan tidak sampai terjadi apa-apa," katanya.
Kejadian yang dialaminya ini, bagi Saddil akan menjadi pelajaran berharga buatnya dan sejatinya ia tidak ingin kasus ini terjadi.
Meski begitu, ia memastikan untuk kali kedua siap menjalani semuanya.
"Saya laki-laki ikhlas akan menghadapi semua ini dan memohon maaf," kata Saddil Ramdani.
Diakui ia memang sebelumnya pacaran dengan korban, namun sudah enam bulan putus dan tidak pernah kontak lagi.
Tiba - tiba sang mantan datang menemuinya dan terjadilah keributan itu.
Kasat Reskrim, AKP Wahyu Norman Hidayat memastikan proses akan dilakukan sesuai prosedur.
Karena ada korban, ada pelapor dan terlapor. Tinggal dicukupkan alat buktinya dan akan dilakukan gelar perkara.
"Indikasinya dan perbuatan pidananya ada. Tinggal pasalnya yang diterapkan pada saat gelar perkara nanti, apakah pasal 351 ayat (1) dan pasal 352 ayat (2)," kata Norman.
Selesai pemeriksaan, hari ini Saddil kemungkinan besar akan ditahan. Tapi yang bersangkutan kata Norman bisa mengajukan penangguhan penahanan.
Belum Bergabung Timnas
Lantaran kasus ini, Saddil Ramdani yang seharusnya sudah bergabung dalam pemusatan latihan Timnas Indoensia di Cikarang, Bekasi sejak 1 November 2018 pun belum terlihat bersama skuad Garuda.
Belum bergabungnya Saddil Ramdani bersama Timnas Indonesia menjadi agenda pembahasan tim pelatih dibawah komado Bima Sakti.

Bima Sakti juga sudah mengetahui pemasalahan yang sedang dalami Saddil Ramdani di Lamongan.
Pelatih asal Balikpapan, Kalimantan Timur mengaku, Jumat (2/11/2018) siang ini tim pelatih timnas Indonesia akan membahas nasib dari winger Persela Lamongan tersebut.
“Yang pasti, kami akan pertimbangkan (sanksi) ya karena ini masalah di luar timnas dan otomatis berpengaruh juga untuk timnas Indonesia,” kata Bima Sakti dikutip BolaSport.com, Jumat (2/11/2018) .
Bima Sakti juga mengatakan, ia sudah memberitahukan kepada anak-anak asuhnya untuk tetap menjaga perilaku kepada masyarakat Indonesia.
Seharusnya kata Bima Sakti, sebagai pemain Timnas Indonesia juga bisa memberikan contoh yang baik ke publik.
“Semalam saya sudah sampaikan ke pemain, kami ini sudah satukan tekad bagaimana menjaga nilai-nilai yang ada di dalam Timnas Indonesia,” jelas Bima Sakti.
“Pemain di sini harus menjadi figur masyarakat baik di dalam atau pun di luar lapangan,” pesan Bima Sakti.
“Pemain harus menjaga attitude di dalam dan di luar lapangan. Harus bisa memberikan contoh yang baik,” terang Bima Saki menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, Saddil Ramdani melakukan tindakan penganiayaan kepada mantan kekasihnya, Anugerah Sekar, beberapa waktu lalu di Lamongan, Jawa Timur.
Bahkan, Anugerah Sekar juga sudah melaporkan kejadian pemukulan dari Saddil Ramdani ke pihak kepolisian.
Bima Sakti memastikan, belum bergabungnya Saddil Ramdani bukan karena ditahan Persela Lamongan.
“Ini masalah di luar klub ya, semoga masalahnya cepat selesai,” kata Bima Sakti.
Bima Sakti, mengatakan bisa saja ia memberikan sanksi kepada Saddil Ramdani karena belum juga datang ke skuat Garuda.
Sebelumnya, PSSI meminta 23 pemain timnas Indonesia untuk berkumpul pada 1 November 2018 sebagai persiapan akhir mengikuti Piala AFF 2018.
Pada sesi latihan perdana pagi tadi di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018), hanya 22 pemain yang datang.