Pesawat Lion Air Jatuh

Penyelam Elite Korps Marinir Nyaris Putus Asa Cari Black Box Lion Air di Arus Deras Laut

Tim penyelam hingga saat ini masih mencari kotak hitam ( black box) pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tajung Karawawang, Jawa Barat.

Editor: Iksan Fauzi
Tribun Bali
Black box Lion Air terdeteksi 

"Bentuknya agak bundar ini akan kami serahkan kepada KNKT," ujar Syaugi saat diwawancarai Kompas TV.

Selain bagian dari kotak hitam, juga ada bagian pesawat yang lebih besar turut ditemukan. Bagian pesawat yang ditemukan, ukurannya jauh lebih besar dari penemuan-penemuan sebelumnya. 

"Itu kelihatannya bagian body. Itu panjangnya kurang  lebih 1,5 meter, lebarnya 0,5 meter," kata Syaugi.

"Belum lengkap. Karena black box itu ternyata putus," ujar Syaugi.

Sebanyak 850 orang dalam tim gabungan dikerahkan untuk mencari black box.  Tidak hanya itu, 44 kapal juga dikerahkan untuk mencari black box. 

Sertu Hendra ikut bergabung penyelam gabungan 17 personel Yon Taifib, juga Basarnas Special Group (BSG) beranggotakan 17 personel, Komando Pasukan Katak (Kopaska) 38 personel; Detasemen Jalamangkara (Denjaka) yakni detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI Angkatan Laut  28 personel;  dan Polair 10 orang penyelam.

Sertu Hendra menerangkan kondisi bawah laut yang berlumpur dan serpihan pesawat berserakam. Selain itu saat turun arus, begitu kuat sehingga harus menggunakan tali agar penyelam tidak hanyut terseret. Namun kenyataannya tali tersebut malah menghambat proses penyelaman.

Saat penemuan kotak hitam, Hendra beberapa penyelam mencari ulang masih berdasarkan petunjuk alat-alat tersebut.

Bahkan risiko tinggi perlu diputuskan karena tim harus melepas tali agar jangkauan mereka lebih luas.

Menurut Hendra penyelam TNI AL yang mendapatkan kotak hitam atau black box pesawat Lion Air PK-LQP JT610, selama tiga hari terakhir pencarian, timnya selalu berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk fokus mencari kotak hitam pesawat.

Saat penemuan kemarin, sama seperti hari sebelumnya, sejak pukul 07.00 WIB, tim telah menyelam berdasarkan petunjuk Multibeam Echo Sounder, Side Scan Sonar, Magnetometer dan khususnya bantuan dari Remotely Operated Vehicles (ROV) yang dibawa Kapal Riset Baru Jaya I milik BPPT.

Pencarian korban dan fuselage (badan utama) pesawat Lion Air yang saat jatuh pada Senin (29/10) menggunakan nomor penerbangan JT610, membuahkan hasil.

Basarnas menemukan badan pesawat, dan mendengar bunyi ping locater, keberadaan kotak hitam pada kedalaman 32 meter. Strategi pun telah disusun Basarnas.

Namun, kendala untuk menjangkau keberadaan dua objek tersebut menemui kesulitan. Selain derasnya air laut, persoalan lainnya adalah di titik lokasi terdengarnya ping locater dan bangkai pesawat, terdapat pipa pengeboran milik pertamina yang melintang di dalam laut.

Salah satu strategi yang paling jitu adalah menurunkan jangkar guna menstabilkan posisi kapal dari terjangan derasnya arus laut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved