Liputan Khusus
Dukun Caleg Tawarkan Jasa Lewat Media Sosial, Patok Harga Mulai Rp 10 Juta
Mendekati Pileg 2019, sejumlah penyedia jasa spiritual ini mulai banyak menerima order dari para calon legislatif (caleg).
SURYA.co.id | SURABAYA - Fenomena dukun politik selalu muncul setiap kontestasi pemilihan legislatif (pileg).
Mendekati Pileg 2019, sejumlah penyedia jasa spiritual ini mulai banyak menerima order dari para calon legislatif (caleg).
“Sampai sekarang sudah ada lima pasien,” kata Slamet Hadi Haryono, penyedia jasa spiritual asal Surabaya.
Pasien adalah sebutan umum bagi orang-orang yang menggunakan jasa paranormal, termasuk para caleg.
Pria yang ngetren dipanggil Ki Sableng ini sudah 15 tahun melayani jasa spiritual bagi para calon anggota dewan.
Bukan hanya itu, ia juga mengaku selalu menerima permintaan saat pemilihan bupati atau wali kota dan bahkan gubernur.
Dua dari lima pasien Ki Sableng berasal dari Sulawesi dan Kalimatan.
Dua orang itu, kata dia, bertarung untuk memperbutkan kursi anggota dewan tingkat kota. Sementara tiga pasien sisanya berasal dari Jawa Timur.
“Ada yang caleg tingkat provinsi, ada juga tingkat RI,” ujarnya.
Ki Sableng mengatakan, pasiennya sebagian besar adalah caleg yang baru pertama kali terjun di dunia politik.
“Ada juga yang sudah pernah jadi, lalu ingin jadi lagi,” tambahnya.
Para pasien itu menghubungi Ki Sableng lewat media sosial, kebanyakan dari Facebook.
Ki Sableng memang tidak mengiklankan jasa tersebut secara terus terang. Tapi semua postingannya berhubungan dengan dunia spiritual.
Biasanya, hal pertama yang ditanyakan oleh para pasien adalah soal nominal.
Ki Sableng mengaku, mematok tarif bervariasi. Tarif untuk caleg DPRD kota atau kabupaten berbeda dengan caleg DPR RI. “