Polemik Ratna Sarumpaet
Detik-detik Sandiaga Uno Syok Dengar Ratna Sarumpaet Dikeroyok. Tapi Setelah Tahu Hoaks?
Sandiaga Uno tidak menyangka Ratna Sarumpaet mengatakan tidak pernah dikeroyok oleh sejumlah orang.
SURYA.co.id | JAKARTA - Sandiaga Uno tidak menyangka Ratna Sarumpaet mengatakan tidak pernah dikeroyok oleh sejumlah orang.
Sandiaga Uno pun sempat syok saat mengetahui Ratna Sarumpaet berbohong, tidak dikeroyok oleh orang lain, melainkan melakukan operasi plastik.
Baca: Usai Diepriksa 12 Jam, Nanik S Deyang Kabur dari Kejaran Wartawan hingga Hampir Jatuh
Baca: Inilah Peran Nanik S Deyang sebagai Saksi Kunci Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet Dianiaya
Dilansir dari Kompas.com, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 ini pun tidak menyangka Ratna Sarumpaet berbohong.
Baca: Dikunjungi Kiai Maruf Amin, PM Singapura Lee Hsien Loong : Terima Kasih Pak Kiai
"Saya syok dan saya kan sama Bu Ratna ini udah berkali-kali saya sama-sama di satu kubu. Saya kenali beliau sebagai sosok yang memiliki integritas yang tidak perlu kita ragukan lagi, tapi kemarin itu pupus kepercayaan saya," kata Sandiaga Uno di sela bertemu relawan di kawasan Melawai, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Dilansir dari tayangan Good Friend iNews TV, Sandiaga menceritakan detik-detik saat dirinya mengetahui kabar Ratna Sarumpaet dikeroyok.
Kepada Alvin, pemandu tayangan tersebut, Sandiaga Uno mengaku mengetahui kabar pengeroyokan itu dari Prabowo dan tim kampanyenya.
Ia juga sempat melihat beberapa foto-foto yang menunjukkan wajah Ratna Sarumpaet lebam.
"Saya ngeliatnya dari sisi manusianya. Saya malam itu mendapat kabar dari Prabowo bahwa terjadi penganiayaan terhadap ibu Ratna, dan saya ditunjukkan foto-fotonya di smartphone," ujar Sandiaga Uno dilansir TribunnewsBogor.com Selasa (16/10/2018).
Mendengar kabar itu, Sandiaga Uno mengaku terhanyut.
Sebab saat itu Sandiaga merasa tak terima ketika mengetahui cerita bahwa ada seorang ibu-ibu yang mengalami kekerasan.
"Terus terang, saya hanyut, dalam suatu emosional bahwa ini ada yang melakukan perbuatan yang tidak bisa diterima. Kekerasan terhadap ibu-ibu," sambungnya.
Meski begitu, Sandiaga nyatanya sempat ingin memverifikasi kebenaran dari kabar tersebut.
Namun karena 'keburu' terhanyut dalam emosi, ia dan timnya pun memutuskan untuk melakukan konferensi pers tersebut.
"Walaupun saya lihat ini harus diverifikasi. Tapi karena kita hanyut dalam rasa emosi ya karena ada ibu-ibu dianiaya seperti itu ya kita tidak melakukan validasi terhadap berita tersebut," imbuh Sandi.
Hingga akhirnya Ratna Sarumpaet mengakui sendiri bahwa kabar soal pengeroyokan yang dialaminya itu adalah hoaks, Sandi pun mengaku langsung memberikan tindakan pada saat itu.
Sandiaga langsung melakukan permintaan maaf bersama Prabowo di depan khalayak atas kekhilafan yang telah dibuatnya berkenaan dengan kasus Ratna Sarumpaet.
Menanggapi peristiwa besar yang terjadi jelang pemilu 2019, Sandiaga pun memaknainya dengan bijak.
Sandi bahkan kini mengaku bersyukur atas peringatan dini yang diberikan untuk kubunya.
Sebab Sandi yakin bahwa kejadian yang telah dialaminya itu adalah sebagai peringatan dari Tuhan.
"Tapi ini mudah-mudahan dimaknai sebagai cara Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT untuk mengingatkan kita. Saya bersyukur ini terjadi di awal-awal proses kampanye kita. Sehingga kita bisa lebih berhati-hati dan waspada ke depannya," ungkap Sandi.
Soal kerugian yang telah atau akan kubunya terima dari peristiwa tersebut, Sandi menyerahkan sepenuhnya kepada khalayak.
Sebab Sandi berujar bahwa niat ia dan timnya adalah baik yaitu untuk menolong kaum yang teraniaya.
Namun rupanya niat baik itu disalahgunakan oleh Ratna Sarumpaet yang nyatanya melakukan kebohongan.
"Kita niatnya ingin membantu beliau. Karena waktu itu bunda Ratna menyampaikan dia takut dan tidak ingin melaporkan walaupun kejadian itu sudah terjadi. Nah kita kan cuma ingin membantu. Niat baik yang disalahgunakan," tutupnya.
Simak videonya di bawah ini :