Berita Lamongan
Dianggap Meresahkan, Belasan Warung Remang-Remang Dibongkar Warga Desa Solokuro Lamongan
Ditengarai menjadi tempat mesum, 13 warung remang-remang di Dusun Petiyin, Kecamatan Solokuro, Lamongan, dibongkar warga
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | LAMONGAN - Ditengarai menjadi tempat mesum, 13 warung remang-remang di Dusun Petiyin, Kecamatan Solokuro, Lamongan, dibongkar warga, Selasa (14/8/2018).
Meski mendapat perlawanan dari para pemilik warung, warung-warung yang berdiri kiri jalan dari arah Karanggeneng berhasil dibongkar warga dengan pengawasan Satpol PP dan anggota Polres Lamongan.
Bahkan salah satu pemilik warung, Atekan, menangis saat melihat warung tempat usahanya dibongkar warga.
Atekan tak kuasa menahan, ketika warga yang merasa terganggu membongkar paksa tempat mengais rizki selama ini. Sedangkan seorang pemilik warung lainnya, Abdul Rozak bahkan melakukan perlawanan pasang badan ketika warga mulai merangsek ke warungnya.
"Saya tidak pernah diundang saat ada rapat di balai desa membahas rencana pembongkaran," kata Abdul Rozak.
Upaya Rozak menghalau massa tidak membuahkan hasil. Dan warga sekitar yang merasa terganggu berlanjut dan berhasil membongkar warung tersebut.
Tidak ada upaya pengerusakan oleh warga, satu persatu bagian dari bangunan warung yang terbuat dari kayu itu dilepasi.
Sementara anggota Satpol PP dan Polisi siaga melakukan antisipasi menjaga kemungkinan adanya bentrokan antara warga dan pemilik warung.
"Kami warga sudah lama terganggu dengan keberadaan warung di sini (Petiyin, Red)," kata salah satu warga.
Detik-detik menjelang pembongkaran, sempat diwarnai ketegangan dan hampir saja ricuh. Adu mulutpun tak terhindarkan antara warga dengan pemilik warung.
Ketegangan semakin meruncing dan akhirnya diantara mereka diamankan polisi. Ternyata para ibu rumah tangga juga turun aksi turun jalan mendukung pembongkaran warung remang-remang yang tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Kaun Hawa ini bahkan rela membentangkan spanduk yang sudah disiapkan dengan berbagai kalimat tuntutannya.
Ustadz Khozin yang ada di lokasi bersama Camat Solokuro, Anton Sujarwo mengungkapkan, apa yang terjadi sekarang ini, karena warga merasa terganggu.
Sementara itu, Camat Solokuro, Anton Sujarwo mengungkapkan, langkah pembongkaran hari ini sebenarnya sudah diawali dengan musyawarah dan peringatan dari warga.
Termasuk pertemuan antara para pemilik warung bersama perwakilan warga di Balai Desa Takerharjo terkait keluhan warga sampai permintaan agar warung-warung itu dibersihkan.
"Permasalahannya, warga merasa terganggu," kata Anton.
