Berita Blitar

Bayi Dibuang di Dapur Rumah Warga Blitar, Ada 50 Orang Lebih yang Ingin Mengadopsinya

Para warga itu mengajukan permohonan mengadopsi bayi lewat Dinas Sosial (Dinsos) Kota Blitar.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya/samsul hadi
Bayi perempuan yang ditemukan tergeletak di dapur rumah warga saat dirawat di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar. 

SURYA.co.id | BLITAR - Banyak warga yang ingin mengadopsi bayi perempuan yang ditemukan di dapur rumah Suwarso, di Jl Sulawesi, Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

Para warga itu mengajukan permohonan mengadopsi bayi lewat Dinas Sosial (Dinsos) Kota Blitar.

"Kami ikut memantau kasus penemuan bayi itu. Banyak warga yang ingin mengadopsinya. Mereka mengajukan ke Dinsos," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Blitar, Muheni, Selasa (14/8/2018).

Dinsos mencatat sejak bayi ditemukan hingga sekarang sudah ada lebih 50 orang yang ingin mengadopsi bayi itu.

Tetapi, Dinsos belum bisa memberikan keputusan soal pengajuan adopsi dari warga.

Sebab, hasil koordinasi dengan polisi dan orang tua, orang tua bayi sepakat untuk merawatnya sendiri.

"Tapi itu belum keputusan final, kami masih koordinasi terus dengan camat dan polisi soal rencana adopsi," ujar Muheni.

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan memang banyak warga yang ingin mengadopsi bayi tersebut.

Tetapi, polisi juga belum bisa memberi keputusan soal keinginan warga mengadopsi bayi.

Apalagi kasus penemuan bayi masih proses penyelidikan.

Polisi sudah menemukan ibu pembuang bayi. Tetapi, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus itu.

"Kasusnya masih proses penyelidikan, kami menunggu kondisi ibu bayi sehat dulu untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata AKP Heri Sugiono.

Ibu dari bayi perempuan itu, yakni, Yenik Sofariana (34) alias Ninik, yang tak lain istri Suwarso.

Ninik juga orang pertama yang bersandiwara menemukan bayi yang tergeletak di kursi panjang dapur.

Lalu dia mememberitahukan kejadian itu ke suaminya, Suwarso.

Kasus penemuan bayi itu kemudian dilaporkan ke ketua RT dan polisi.

Warga sekitar lokasi ikut gempar dengan kasus penemuan bayi.

Setelah dilakukan interogasi, Ninik mengakui bayi mungil itu anaknya.

Selama ini, Ninik menyembunyikan kehamilannya dari suami dan keluarga.

Ninik melahirkan bayi itu Jumat (10/8/2019) sekitar pukul 01.00 WIB.

Proses melahirkan juga dilakukan sendiri tanpa sepengetahuan suami dan keluarga.

Saat ditemukan, bayi berkelamin perempuan itu dalam kondisi masih hidup.

Bayi dengan berat badan 2,7 kilogram dan panjang 48 sentimeter itu tergeletak di kursi dengan alas handuk warna putih.

Bayi itu baru dilahirkan karena tali pusarnya masih menempel di perut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved