Jelang Pilpres 2019

Beredar Foto Jokowi-Pakde Karwo, Pengamat: Positif karena Basis Massa dan Pengalamannya Konkret

Akhir-akhir ini beredar berbagai meme yang menyebut sosok Gubernur Jawa Timur, Soekarwo pantas mendampingi Joko Widodo.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Parmin
surya/bobby constantine
Foto Jokowi-Karwo yang beredar di media sosial. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Akhir-akhir ini beredar berbagai gambar dan foto yang menyebut sosok Gubernur Jawa Timur, Soekarwo pantas mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden pada pencalonan Agustus mendatang.

Bahkan, tagar #JokowiKarwo merujuk pada akronim Jokowi dan Pakde Karwo ini merajai berbagai lini masa media sosial beberapa hari ini.

Ada pula berbagai akronim lain. Di antaranya, Jowo lengkap slogan "Lanjutkan Pembangunan Indonesia".

Selain itu ada berbagai meme berisi alasan mengapa harus memilih Pakde Karwo sebagai pendamping Jokowi hingga berbagai survei yang menyebut elektabilitas Jokowi naik pesat apabila berdampingan dengan Pakde Karwo.

Pengamat politik Universitas Surabaya (Ubaya) Martono menganggap wajar berbagai fenomena tersebut.

"Hal itu sesungguhnya aspirasi murni yang benar-benar terjadi di masyarakat," kata Martono kepada Surya.co.id, Kamis (2/8/2018).

Hal ini cukup beralasan karena berbagai hal. Pertama, prestasi Pakde Karwo di dalam pembangunan Jawa Timur selaras dengan prestasi pembangunan di tingkat nasional.

Sehingga, hal ini dianggap menjadi bukti sekaligus bekal yang pantas untuk Pakde Karwo mendampingi Jokowi.

"Manfaat Pakde Karwo di Jawa Timur ini terlihat betul. Utamanya untuk pembangunan kesejahteraan masyarakat," kata Martono.

Martono menyebut hal ini dengan dibuktikan dengan berbagai prestasi yang selama ini diperoleh Jawa Timur baik di tingkat nasional maupun internasional.

Selama di bawah kepemimpinan Pakde Karwo, Jawa Timur memang menjadi provinsi yang pertumbuhan ekonominya selalu berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sehingga perannya yang penting bukan hanya itu regional Jawa Timur namun juga nasional dianggap lebih baik dibandingkan mencari yang belum berpengalaman," kata Martono.

Selain pengalaman, Pakde Karwo juga dianggap memiliki basis massa yang jelas.

Apalagi Jawa Timur yang memiliki 30 juta potensi suara, menjadi salah satu basis yang patut diperhitungkan.

"Pilpres kali ini juga merupakan sebagai salah satu bentuk kompetisi politik. Oleh karena itu dalam kalkulasi ini, seharusnya juga mendengarkan masukan dari suara Jawa Timur," ujarnya.

"Jawa Timur bukan didominasi oleh gubernurnya namun di dominasi oleh figur seorang Pakde Karwo. Hal ini terlihat dari kemenangan Pakde Karwo di dua periode secara berturut-turut," kata Martono yang pernah menjabat sebagai ketua tim pemenangan Pakde Karwo ini.

Tak hanya itu, kemenangan Khofifah Indar Parawansa di pemilihan gubernur lalu ketika didukung oleh partai Demokrat dan Pakde Karwo, ini menjadi bukti kualitas seorang Pakde Karwo.

Apalagi, saat ini Pakde Karwo menjadi Ketua Asosiasi kepala daerah di Indonesia.

Namun, Martono menyebut posisi Pakde Karwo untuk saat ini sangat sulit. Sebab kehendak masyarakat tersebut berbeda dengan kehendak partai Demokrat, partai yang menaungi Pakde Karwo saat ini.

Sebab, Demokrat memang lebih condong ke calon presiden yang lain, Prabowo Subianto.

Terlepas dari hal itu, Jokowi bersama partai pengusungnya harus mempertimbangkan problematik ini.

"Kualitas Pakde Karwo ini bisa diadu dengan kualitas ketua ketua partai politik yang saat ini mendukung Jokowi. Termasuk, figur lain dari luar parpol," jelasnya.

Apabila pada akhirnya Jokowi benar akan menunjuk Pakde Karwo sebagai calon wakil presiden, Martono optimistis Pakde akan dengan senang hati menerimanya.

"Sekalipun pada akhirnya nanti Pakde Karwo ditunjuk oleh Jokowi, saya pikir beliau berani mengambil sikap berbeda dengan partainya," pungkas Martono. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved