Pileg Jatim
Nyaleg DPR RI Lewat PKB, Fandi Utomo Dapat Restu Muslimat NU Surabaya
Fandi Utomo berencana maju Pileg DPR RI melalui PKB. Keinginannya itu mendapat restu dari Muslimat NU Surabaya
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Calon Anggota DPR RI, Fandi Utomo menyebut bahwa kemenangan Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim adalah sebuah awal menuju Jawa Timur yang maju, sejahtera, makmur dan berkeadilan.
Hal ini disampaikan Fandi pada saat Tahlil Kubro & Halal Bihalal Muslimat dan Tasyakuran Kemenangan Khofifah-Emil di Mulyorejo Baru, Kelurahan Babat Jerawat, Surabaya, Senin (16/7/2018).
Menurut pria yang maju dalam Pemilihan Legeslatif (Pileg) melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengajak kepada Muslimat untuk memastikan tujuan tersebut.
"Mari kita maknai kemenangan ibu Khofifah dan Pak Emil sebagai awal. Yakni suatu awalan menuju Jatim yang maju, sejahtera, makmur dan berkeadilan," kata Fandi.
Fandi juga mendorong kepada ibu-ibu muslimat untuk tidak lelah mendukung guna memastikan tujuan tersebut tercapai.
Pada kesempatan kali ini, Fandi juga melontarkan pernyataan kepada ratusan ibu-ibu muslimat terkait pencalonannya.
"Ibu-ibu selama ini pasti tahu saya calon dari mana," kata Fandi.
Baca: Nasdem Jadi Partai Pertama yang Mendaftar Bacaleg di KPU Kota Madiun
Baca: Salah Satu Komisioner KPU Tulungagung Mundur, Pilih Jadi Caleg PKB
Ratusan ibu muslimat spontan menjawab bahwa Fandi berasal dari Partai Demokrat.
Namun, saat itu dijelaskan bahwa dalam prosesi Pileg ke depan, ia mengaku berkhitmad di PKB.
"Alasannya, karena saat itu ibu saya senang saya berkhitmad di PKB, karena bisa bertemu dan bergaul dengan para kiai dan Bu Nyai. Insyaallah dengan senangnya ibu saya ini adalah ridho bagi saya untuk terus berjuang bersama PKB," kata Fandi yang disambut tepuk tangan oleh ratusan ibu muslimat yang hadir.
Sementara itu, di tempat yang sama Ketua PC Muslimat NU Surabaya Lilik Fadhilah mengatakan, dalam konstelasi politik antara muslimat dan partai politik ibarat ikan dengan air. Artinya saling membutuhkan.
"Mau ke PPP monggo, mau ke PKB juga monggo. Kalau di luar itu, dipikir-pikir dulu sing penting mboten adoh-adoh (yang penting tidak jauh-jauh)," tegas Lilik.
Kata Lilik, warga Muslimat harus cerdas dan mandiri dalam hal apapun, termasuk dalam hal berpolitik.
"Muslimat butuh partai dan Partai Butuh muslimat," tambahnya.
Lilik juga merestui Fandi Utomo maju Pileg bersama PKB. Alasannya, selama ini memang mantan legislator dari Partai Demokrat sangat dekat dengan ibu-ibu muslimat.