Australia Pernah Berencana Membom Jakarta Saat Ketegangan Timor Timur, Lihat Armada yang Disiapkan!
Salah satu rencana terbesar Australia adalah melancarkan serangan ke ibukota Indonesia, Jakarta pada September 1999
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Bahkan Australia menerapkan status siaga penuh selama 10 hari kedepan selama berlangsungnya operasi pendaratan pasukan Interfet di Timor-Timur.
"Pemboman yang akan dilakukan F-111 adalah bagian dari keseluruhan pengerahan seluruh pasukan pertahanan Australia.
Pasukan Australia sedang dalam tingkat kesiapan tertinggi saat itu, saya diberitahu oleh orang-orang yang benar-benar akan melakukannya.
Itu akan menjadi proporsional. Serangan besar akan mendapat respon besar," ujar Dickens.
Baca: Aksi Heroik Jenderal Benny Moerdani Hadapi Pasukan Elite Inggris, Kehebatan Kopassus Nggak Main-main
Ancaman Kapal Selam Indonesia lah yang paling diawasi
Dickens juga mengutip ucapan Kepala Staf AL Kerajaan Selandia Baru, Admiral Peter McHaffie bahwa kapal fregat Canterbury mendeteksi adanya 'kapal selam yang tak teridentifikasi' saat pasukan Interfet dalam perjalanan menuju kota Suai, Timor-Timur.
Bahkan tiba-tiba saja kapal selam itu menghilang dari pantauan radar yang mengakibatkan pesawat pemburu dan kapal Interfet kebingungan mencarinya.
Hal inilah yang menurut Dickens bahwa kapal selam Indonesia menjadi 'penganggu utama' dalam perjalanan pasukan Interfet.
Puncak ketegangan terjadi saat referendum menghasilkan keputusan bahwa Timor-Timur ingin merdeka dan lepas dari Indonesia, sehingga menyulut kerusuhan milisi pro-Indonesia di sana.
"Perwira Interfet Australia memandang para pejuang (milisi) dan kapal selam Indonesia sebagai ancaman nyata di sejumlah front," kata Dickens.
"Ada kekhawatiran yang pasti tentang serangan angkatan laut Indonesia menggunakan kapal selam dan semua hal lainnya."
"Tetapi hal nyata yang mengkhawatirkan mereka adalah kapal selam itu bisa digunakan untuk menyelinap di malam hari dekat armada Interfet.
Kapal itu bisa menurunkan pasukan khusus yang mungkin telah keluar dan menenggelamkan salah satu kapal Interfet ketika berada di pelabuhan Dili atau di lain tempat."
Baca: Pengemudi Alphard yang Tabrak Lari di Surabaya Sempat Diamuk Warga, Begini Kondisinya Sekarang
Pemaparan dari Dickens langsung ditanggapi oleh juru bicara Kementrian Pertahanan Australia yang saat itu Menteri Pertahanannya masih dijabat oleh Peter Reith.
"Kami tidak akan berkomentar secara khusus mengenai hal-hal operasional dan pada keadaan kesiapan pada saat itu."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/f-111-raaf_20180601_170435.jpg)