Kisah Mantan Murid Aman Abdurrahman yang Butuh 5 Tahun Melepas Ideologi Menghalalkan Darah Aparat

Yudi, mantan murid dari Aman Abdurrahman mengungkapkan bahwa ayahnya lah yang menuntunnya lepas dari ideologi takfiri (menghalalkan darah aparat)

Tribunnews.com/Gita Irawan
Mantan murid ideolog utama kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Aman Abdurrahman, Yudi Zulfachri usai menjadi pembicara dalam Talkshow Polemik Radio MNC Trijaya Network dengan topik "Never Ending Terrorist" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (9/5/2018) 

Saat itulah ia mulai berkenalan dengan pengajian kampus yang mengajarkannya tentang pondasi dari ajaran Aman.

Setelah itu ia bahkan sempat diajak mengunjungi Aman yang ketika itu tengah ditahan di Lapas Sukamiskin Bandung Jawa Barat.

Baca: Ani Yudhoyono Tangisi Kematian Adara Taista karena Kanker Kulit, Begini Pencegahannya

Baca: Sempat Ditolak Warga, Tujuh Jenazah Terduga Teroris Bom Surabaya Akhirnya Dimakamkan di Sidoarjo

Ia diajak oleh murid-murid Aman mengunjungi gurunya untuk mendengar langsung ceramah dari Aman.

Kemudian setelah itu ia mulai membaca buku-buku terjemahan dan karangan Aman dan mengikuti ceramahnya secara live di media sosial.

Yudi mengatakan ketika itu kondisinya dalam keadaan bercukupan.

Ia mengatakan bahwa ketika itu ia memiliki pekerjaan dan tidak ada yang kurang.

Namun apa yang membuatnya menanggalkan pekerjaannya sebagai PNS dan beralih haluan menjadi teroris adalah ajaran Aman yang membawanya ke pemahaman ekstrim.

Baca: Sosok Pimpinan ISIS Paling Sadis, Pernah Bakar Tawanan Hidup-hidup dalam Sangkar

Mantan murid ideolog utama kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Aman Abdurrahman, Yudi Zulfachri usai menjadi pembicara dalam Talkshow Polemik Radio MNC Trijaya Network dengan topik
Mantan murid ideolog utama kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Aman Abdurrahman, Yudi Zulfachri usai menjadi pembicara dalam Talkshow Polemik Radio MNC Trijaya Network dengan topik "Never Ending Terrorist" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (9/5/2018) (Tribunnews.com/Gita Irawan)

"Ideologi ini bukan untuk mencari uang, bukan untuk mencari pekerjaan tapi untuk membuktikan keimanan. Pekerjaan, harta itu nggak ada urusannya sama keimanan. Malah harusnya dikorbankan. Maka nggak ada urusan, mau dia kaya, dia terpelajar. Kalau doktrin itu masuk, dia akan tinggalkan," kata Yudi.

Baca: Kondisi Jasad Pengebom Gereja Dita Oepriyanto Setelah 1 Minggu Tewas Telantar & Belum Dikubur

Namun setelah berbagai usaha pemulihan ideologinya selama lima tahun di penjara Aceh, serta keterlibatan orang-orang seperti ayahnya, Ali Imron, serta teman-teman satu sel yang mengkikis sedikit demi sedikit ajaran Aman, Yudi sudah tidak memiliki keyakinan takfiri lagi sejak keluar penjara pada tahun 2015.

Kini ia tengah kuliah di Universitas Indonesia jurusan pertahanan dan menjadi pembicara dalam diskusi-diskusi mengenai kasus terorisme.

Baca: Sniper Cantik Ini Pernah Habisi 100 Pejuang ISIS & Jadi Buronan Seharga Rp 13 Miliar, Siapa Dia?

4 Kehebatan Aman Abdurrahman

Oman Rachman alias Aman Abdurrahman diyakini merupakan kunci dalam mengakhiri kerusuhan dan penyanderaan seorang polisi oleh napi terorisme di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

Para napi terorisme yang disebut berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini meminta dipertemukan dengan Aman.

Dalam negosiasi yang berjalan saat itu, polisi bisa menggunakan Aman untuk menyelesaikan masalah.

Nama Aman Abdurrahman juga sempat disebut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, dalam keterangan pers soal kerusuhan yang terjadi di rumah tahanan Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok sejak Selasa (8/5/2018) malam.

Baca: Kisah Hatf Saiful, Bocah 13 Tahun yang Bergabung Dengan ISIS dan Akhirnya Tewas Dalam Pertempuran

Terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman menjalani persidangan lanjutan terkait kasus ledakan bom di Jalan MH Tharim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (27/3/2018).
Terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman menjalani persidangan lanjutan terkait kasus ledakan bom di Jalan MH Tharim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (27/3/2018). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca: Heboh Seorang Wanita Tampar Polantas di Pinggir Jalan, Ngakunya Dari Keluarga Pejabat, Tapi Ternyata

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved