Bom Surabaya
Terkuak Kehidupan Mengerikan Para Simpatisan ISIS, Begini Pengakuan Dari Mantan Anggotanya
Teror bom di Surabaya dan Sidoarjo memiliki hubungan dengan ISIS. Seorang mantan simpatisan ISIS mengungkapkan hal yang mengejutkan
"Mereka sendiri janji, biaya ke sana (Suriah) akan mereka gantikan. Penggantian utang, ada pekerjaan, gajinya tinggi. Jadi jangan takut kehilangan pekerjaan," ujarnya.
Ia pun mengaku bawah dirinya benar-benar gelap mata terhadap kelompok teroris yang dipimpin Abu Bakar Al-Baghdadi itu.
3. Diperlakukan tidak manusiawi
NKD mengungkapkan rasa kecewanya saat tiba di Suriah.
Pasalnya, ia diperlakukan tidak manusiawi di sana.
Kaum perempuan yang berasal dari luar Suriah ditempatkan di sebuah asrama yang tidak layak dan kotor.
Sementara kaum laki-laki dipaksa untuk ikut berperang.
Kaum perempuan didata berdasarkan statusnya, antara yang sudah berkeluarga, belum menikah, dan janda.
Setelah itu ditempatkan secara terpisah di asrama tersebut.
Setiap hari anggota ISIS mendatangi pimpinan asrama untuk meminta perempuan yang belum menikah atau janda untuk dijadikan istri.
Secara paksa, para pejuang ISIS itu melamar seorang perempuan yang disukainya tanpa peduli apakah perempuan itu mau atau tidak.
Baca: Di Balik Desain Majalah ISIS yang Modern & Elegan, Ternyata Berisi Berbagai Rayuan Maut
Baca: Pengamat Australia Mengungkap Siapa Saja Sasaran Utama Para Teroris di Indonesia
Baca: Presiden Jokowi Setujui Pengaktifan Koopssusgab, Gabungan Satuan Elite TNI Untuk Melibas Terorisme
4. Berbeda dengan ajaran Islam
Setelah satu tahun berada di sana, NKD baru menyadari bahwa tindakan ISIS sangat jauh berbeda dengan ajaran Islam.
Warga asli Suriah diperlakukan dengan kejam jika berani menentang ISIS.
Kaum laki-laki dipaksa untuk berperang dan kaum perempuan hanya dijadikan obyek pemuas nafsu oleh para pejuang ISIS.