5 Fakta Pembunuhan Laura Lulusan S2 Australia oleh Calon Suami, No 3 di Luar Rasa Kemanusiaan
Pembunuhan Laura (41) oleh kekasihnya sendiri, Stefanus (25), kemudian dibakar menghebohkan.
SURYA.CO.ID - Pembunuhan Laura (41) oleh kekasihnya sendiri, Stefanus (25), kemudian dibakar di Pantai Karang Serang, Tangerang, Banten, menghebohkan.
Kejadian tragis itu terjadi setelah sejoli ini melakukan foto prewedding.
Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Supriyatin mengatakan pasangan ini berencana melangsungkan pernikahan pada Agustus 2018 mendatang.
Menurut Supriyatin, pasangan kekasih ini sudah melakukan foto prewedding untuk pernikahan mereka. Kejadian pembunuhan ini terjadi setelah foto prewedding tersebut. "Prewedding sudah sebelumnya. Habis itu kejadian, tak ada dibilang prewedding di mana," katanya, di Polsek Tambora, Jakarta Barat, Senin (7/5/2018).
Apa motif sebenarnya Stefanus sehingga tega berbuat keji terhadap calon istrinya?
Baca: Netizen Marah Rumah Dodi Triono Korban Pembunuhan Sadis Jadi Uji Nyali, Begini Kondisinya Kini
Baca: Sudah Adilkah? Bos First Travel Larikan Uang Jamaah Hampir Rp 1 Triliun, Bakal Dibui 20 Tahun
Baca: Dirawat Mbak Tutut Sejak Bayi, Begini Hubungan Cicit Soeharto dan Ibu Kandungnya Anissa Tri Hapsari
Baca: Roy Kiyoshi Diminta Menerawang Kehidupan Mulan Jameela, Hasilnya Membuat Mulan Semakin Terpuruk
Berikut sejumlah fakta tentang pembunuhan sadis tersebut:
1. Kenalan Bermula dari Kesamaan Hobi
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Tribunnews.com (grup Surya.co.id), Stefanus dan Laura berkenalan di sebuah lapangan bulu tangkis di Jelambar dan daerah Pantai Indah Kapuk, Jakarta Barat.
Laura yang merupakan lulusan S-2 di Australia memiliki hobi bulu tangkis tak sengaja bertemu Stefanus yang berprofesi sebagai sopir taksi online.
Panit Reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat, Iptu Eko Agus mengatakan baik ST maupun LR, keduanya memiliki hobi bermain bulu tangkis.
"Mereka itu kenal karena sama-sama suka main bulu tangkis. Karena sering bertemu dan main bulu tangkis bareng makanya jadi dekat," kata Eko saat dihubungi TribunJakarta.com (grup Surya.co.id), Minggu (6/5/2018).
Lantaran memiliki kesamaan hobi itulah, keduanya yang terpaut usia 16 tahun itu semakin dekat hingga akhirnya berpacaran.
"Kenalnya itu sudah lama. Tapi kalau pacarannya baru sekitar 9 bulan," kata Eko.
Setelah menjalin hubungan, mereka pun memutuskan untuk menikah.
Rencananya dua sejoli tersebut akan menikah Agustus 2018.
Mereka pun sudah melakukan sesi foto prewedding, Rabu (2/5/2018).
Baca: Ngakak! Reaksi Indra Herlambang Saat Tahu Baim Wong Dijadikan Presiden Jomblo, Prosesnya Mana?
Baca: Para Pangeran Cendana Muncul, Siapa Paling Tampan di Antara Cucu dan Cicit Presiden Soeharto?
Baca: 7 Kebiasaan di Korea Selatan yang Justru Dianggap Aneh Dunia, Masih Percaya Tahayul
Baca: Viral Video Adu Mulut Penumpang Dengan Driver Ojol, Masalahnya Pembayaran Tarif Tak Sesuai

2. Pertengkaran
Usai melakukan sesi foto Preweding di Ancol, Jakarta Utara, keduanya terlibat cekcok mulut.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung saat mendampingi rekontruksi pembunuhan Laura di rumahnya, Jalan Alaydrus, Petojo Utara, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018), menuturkan peristiwa yang berujung maut tersebut.
"Rabu tanggal 2 Mei, Stefanus dan Laura cekcok. Sehabis foto prewedding di Ancol, mereka kembali ke rumah dan kembali cekcok," ujar Tahan.
Motif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati karena kerap direndahkan.
"Korban LR (Laura) sering merendahkan derajat laki-laki bahwa dibilang numpang hidup dan akhirnya muncul percekcokan," tambah dia.
Mulanya, Laura mencoba menusuk Stefanus tapi senjata tajam itu bisa dikuasainya.
Emosi tak terkendali, akhirnya Stefanus menghabisi korban dengan menusuknya empat kali menyasar dada, leher dan pinggang.
Pada saat penusukan korban berada di lantai dua dan kondisi rumah sedang sepi karena orang tua korban sedang bekerja.
Mayat korban dibawa pelaku
Usai membunuh Laura, Stefanus sempat pulang ke rumahnya di Kampung Janis, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
Tujuannya untuk meminta bantuan kepada temannya agar ikut membantunya membakar jasad Laura.
Sedangkan jasad Laura disembunyikannya di dalam mobil Daihatsu Ayla B 1044 BYT.
Ketua RT 011/08, Muhtar mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima, saat itu Stefanus memarkir mobilnya di dekat minimarket yang ada di Jalan Pekojan I.
Hal itu lantaran tempat tinggal Stefanus berada di gang sempit yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Saya dapat informasi dari RT lain kalau mobil yang digunakan itu diparkir di dekat Alfamart," kata Muhtar.
Panit Reskrim Polsek Tambora, Iptu Eko Agus membenarkan kalau Stefanus memarkirkan mobilnya di dekat minimarket.
"Iya parkirnya di dekat minimarket. Disana kan ada lahan kosong yang bisa buat markir mobil," kata Eko.
3. Bakar jasad korban
Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung menjelaskan jasad Laura sempat dibakar dengen menggunakan bensin sebelum dibuang di Pantai Karang, Serang, Tangerang.
Untuk menghilangkan jejaknya, Stefanus membungkus jasad Laura dengan menggunakan karung yang disembunyikan di mobil Ayla B 1044 BYT.
"Stefanus pulang ke rumah siapkan dua karung untuk membungkus dari kaki dan kepala untuk menutupi korban," ujar AKBP Tahan Marpaung, Senin (7/5/2018).
Palaku membakar pakaian beserta korban dengan tujuan menghilangkan jejak.
"Tanggal 4 Mei Stefanus sudah membeli bensin untuk membakar mayat dan ternyata belum terbakar sepenuhnya," tambahnya.
Stefanus membeli bensin dua kali dengan tujuan menghanguskan korban.
"Balik lagi membeli dua liter untuk bakar dan beli lagi empat liter tapi belum hangus juga," katanya.
Akhirnya Stefanus membuang jasad korban di pinggir laut namun masih terlihat dan pada akhirnya ditahan menggunakan batu.
Baca: Evelyn Nada Anjani Kian Alim usai Bercerai dari Aming, ini yang Dirasakan Usai Sholat
4. Asal usul kasus terungkap
Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh mengatakan kasus ini terungkap setelah rekan ST yakni AZ melaporkan kasus itu ke Mapolsek Tambora, Jumat (4/5/2018).
Hal itu lantaran ST sempat menyimpan jasad LR di dalam mobilnya yang diparkir di daerah tempat tinggal di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
"Saat itu korban dibungkus dengan beberapa kain sprei di dalam mobil pelaku," kata Iver di Mapolsek Tambora Jakarta Barat, Sabtu (5/5/2018).
Adapun ST membawa jasad korban ke rumahnya karena hendak meminta bantuan kepada empat temannya yang satu diantaranya yakni AZ untuk membantunya membuang jasad korban ke Pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang.
Baca: Kisah Pasangan Gancet Setelah Nekat Bercinta di Makam Keramat, Kejadian Lain Juga Ngeri
5. Jasad korban ditemukan
Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh mengatakan, tak berselang lama setelah adanya laporan itu, pihaknya mendapat informasi adanya penemuan mayat di pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang.
Pihaknya pun langsung mendatangi lokasi tersebut namun mayat tersebut sudah dibawa ke RSU Tangerang.
"Di lokasi kita temukan bercak darah dan bekas bakaran. Dan saat kita datangi rumah sakit kondisi mayat dalam kondisi mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya," ujar Iver.
Sementara itu, berbekal keterangan AZ, tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap ST.
Ia ditangkap di wilayah Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
"ST langsung kita jadikan tersangka sedangkan keempat rekannya termasuk AZ masih sebagai saksi dan akan didalami keterlibatannya," kata Iver.
Penyidik menjerat Stefanus pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. (tribunJakarta)
Baca: Roy Kiyoshi Diminta Menerawang Kehidupan Mulan Jameela, Hasilnya Membuat Mulan Semakin Terpuruk
Baca: Indonesia Disebut-sebut Sebagai Atlantis yang Hilang, Ternyata Inilah Fakta-faktanya
Baca: Via Vallen Dipuji Berkelas, Denada Dikecam Terlalu Vulgar, Ini yang Terjadi Saat Mereka Sepesawat
Baca: Pengen Dinikahi Opick, Yuliast Mochamad Malah Gegeran dengan Anaknya, Netter: Emak Tiri Cinderella
Baca: Indonesia Disebut-sebut Sebagai Atlantis yang Hilang, Ternyata Inilah Fakta-faktanya