Travel
Instagramable Banget! Destinasi Wisata Desa Adat Sendi Pacet Mojokerto, Tertarik ke Sana?
Pengunjung dapat bersantai sembari menikmati pemandangan view hutan dan gunung-gunung di saung berbahan bambu.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Titis Jati Permata
Lokasi wisata yang dikelilingi hutan ini sangat nyaman untuk bersantai sembari bercengkrama bersama keluarga.
"Wisata alam untuk keluarga murah meriah apalagi pemandangannya bagus banget," katanya.

Subur, Koordinator Lapangan (Korlap) wisata Sendi Adventure memaparkan Sendi Adventure merupakan destinasi wisata baru beberapa bulan dibuka warga Desa Adat Sendi.
Wisata ini merupakan milik bersama yang untuk mendongkrak perekonomian warga setempat.
"Seluruh pembangunan fasiltas di wisata ini memakai biaya dana swadaya dari warga," ujarnya.

Warga setempat, kata Subur, berkeinginan membuat wisata edukasi untuk masyarakat yang terjangkau.
Fasilitas penunjang di area wisata tersebut masih dalam proses yang akan terus dikembangkan menyesuaikan perkembangan kebutuhan zaman.
"Rencananya akan ada edukasi tata cara menanam pohon serta merawat tanaman dan lainnya," jelasnya.
Ditambahkannya, kemunculan wisata ini awalnya adalah Bumi Perkemahan yang memanfaatkan lahan kosong di sampingnya yang disulap menjadi taman beserta spot foto.

Dia terinspirasi dari banyaknya destinasi wisata di daerah lain yang menonjolkan view wisata alam.
Awalnya, dia membeli sejumlah tanaman sayuran, bunga dan lainnya untuk ditanam di wisata ini.
Hingga kini tanaman itu dikembangkan menjadi banyak.
"Rata-rata pengelola wisata ini adalah remaja dan warga lokal desa Sendi. Rencananya, wisata ini akan ganti nama menjadi Wit (pohon) Sendi ," ungkapnya.
Wisata ini cukup ramai saat wekeend. Pengunjungnya 100 orang hingga 150 orang dari berbagai kota di Jawa Timur.

Ke depannya, destinasi ini lebih menawarkan para wisatawan edukasi dan pembelajaran.
Namun, warga sempat terkendala fasilitas SDM hingga prasarana infastruktur pendukung di wisata ini.
Adapun kendalanya yakni SDM warga masih rendah yang membutuhkan pelatihan tentang wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur.
Untuk fasilitas pendukung hanya ada empat kamar mandi. Tempat sampah di wisata itu masih sangat minim.
"Inginnya kami disini ada gazebo besar dapat menampung kapasitas banyak orang.
Untuk musala belum ada," pungkasnya.