Khofifah dan Emil Menuju Jatim 1
Seperti Ini Sosok Gubernur yang Dicari Masyarakat Jatim, Khofifah : Insyaallah Saya Expert
Dalam mengukur program ini efektif atau tidak, dikatakan Khofifah, harus ada survei, riset, dan ia selalu sampaikan tidak boleh gambling.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA - Jelang penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur oleh KPU pada tanggal 12 Februari mendatang, bakal cagub Khofifah Indar Parawansa menyambangi kantor Harian Surya di Jalan Rungkut Industri.
Dalam kunjungannya ini, Khofifah membeberkan data yang cukup mutakhir tentang hasil survei timnya tentang pendapat warga Jawa Timur tentang sosok gubernur yang diharapkan masyarakat.
Program yang dianggap prioritas untuk gubernur mendatang adalah yang bisa mengentaskan kemiskinan sebanyak 40,57 persen.
Berikutnya yang menjadi prioritas harapan masyarakat nomor dua adalah pembangunan infrastruktur sebesar 20,85 persen.
Sedangkan yang ketiga adalah pengangguran dan tenaga kerja sebesar 15,42 persen.
Selanjutnya disusul dengan harapan tentang perbaikan layanan pendidikan, sektor pertanian dan perikanan, dukungan untuk UKM, layanan kesehatan, beber korupsi, pengembangan pariwisata, dan kerjasama dengan parpol dan DPRD.
"Insyaallah kalau pengentasan kemiskinan saya expect di bidang ini. Sedangkan untuk nomor dua pembangunan infrastruktur itu bidangnya Mas Emil, beliau adalah bidangnya adalah pengembangan wilayah," kata Khofifah.
Khofifah menyebutkan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah saalah satu program inisiasinya dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Program ini bahkan dinilai sebagai program paling efektif dalam rangka menurunkan kemiskinan.
Dalam mengukur program ini efektif atau tidak, dikatakan Khofifah, harus ada survei, riset, dan ia selalu sampaikan tidak boleh gambling.
Ia selalu menurunkan tim untuk melakukan quick research agar rekomendasi survei itu bisa dilakukan interfensi ke masyarakat juga dalam waktu yang cepat.
"Kalau saya yang ngomong program PKH itu efektif nanti karena saya yang inisiasi, tapi kalau hasil survei yang bicara kan sudah fakta bukan saya lagi," kata Khofifah yang juga menjadi juru bicara Jokowi dalam pilpres lalu ini.
Lebih lanjut, Kementerian Keuangan juga sempat menerbitkan buku pada bulan Sepetember 2017.
Dikatakan wanita yang sudah menjadi anggota DPR RI di usia 26 tahun ini, PKH dituliskan sebagai program pengentasan kemiskinan yang paling siginifikan.
"Kemenkeu menuliskan buku, disana dituliskan PKH ini paling siginifikan menurunkan kemiskinan dengan bukti penurunan gini rasio," katanya.
Program PKH ini merupakan program pemberdayaan warga masyarakat untuk menjadikan keluarga memiliki toko elektronik dimana keluarga harapan bisa mendapatkan beras dengan uang yang diberikan negara sesuai kebutuhan.
Mereka bisa memilih beras medium atau premium dan juga telur.
"Kerena dianggap paling siginifikan, itulah kenapa Pak Presiden Jokowi menaikkan jumlah keluarga penerima PKH ini dar 6 juta keluarga tahun ini menjadi 10 juta keluarga penerima PKH," kata Khofifah.
Tidak hanya di bidang keberhasilan menurunkan kemiskinan, namun PKH juga mendapatkan pengakuan bersih dari segi penyalurannya.
Apresiasi itu diberikan oleh Kemenkeu atas laporan keuangan PKH yang berkualitas sehingga mendapatkan award dan juga WPK (Wilayah Bebas Korupsi).
Dikatakan Khofifah program PKH ini juga akan diterapkan dan diintensifkan di Jawa Timur ke depan.
"Ini karena angka kemiskinan di Indonesia paling tinggi di Jawa Timur. Kemiskinannya di pedesaan,dm dan kemiskinan di pedesnaan ini merata," kata Khofifah.
Oleh sebab itu, program kemiskinan akan menjadi salah satu prioritas dalam program Khofifah dan Emil ke depan.