Khofifah dan Emil Menuju Jatim 1

Cak Anam dan PPKN Siap Kawal Pemenangan Khofifah-Emil Sampai di TPS

Inisiator PPKN berkomitmen akan mengawal kemenangan pasangan bakal calon Gubernur Jawa Timur dan wakilnya Khofifah - Emil

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYAOnline/Habibur Rohman
RAPAT TERTUTUP - Bakal calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Rapat Kerja Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Khofifah-Emil di Gedung Astranawa Surabaya, Sabtu (3/2/2018). Rapat yang melibatkan tim relawan PPKN serta tim pemenangan ini dilakukan secara tertutup. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Inisiator Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah (PPKN) berkomitmen akan mengawal kemenangan pasangan bakal calon Gubernur Jawa Timur dan wakilnya Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.

Hal itu disampaikan oleh inisiator PPKN sekaligus mantan Ketua PW GP Anshor Jawa Timur Choirul Anam yang hadir dalam Rapat Kerja Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur dalan Pilgub Jatim 2018, di gedung Astranawa, Sabtu (3/2/2018).

Pria yang biasa disapa Cak Anam itu mengatakan PPKN saat inj sudah dalam proses menjadi ormas. Nantinya organisasi ini yang akan jangka panjang menjadi NU dalam relasi yang khittah.

"Relawan ini ingin membantu pemenangan Khofifah-Emil. Maka kami datang di rapat kerja ini. Dengan tujuan ingin membantu tapi tetap dalam koridor sembilan pedoman berpolitik warga NU yang sudah diputuskan dalam Muktamar Yogyakarta di tahun 1989 lalu," ucap Anam.

Dikatakan dalam sembilan pedoman itu bahwa di antara aspiran-aspiran ada perbedaan di antara kaum Nahdliyin itu sudah biasa. Tidak boleh terjadi pergeseran-pergeseran dan tidak boleh terjadi pertikaian-pertikain. Harus saling menghargai harus saling tawaduk.

Relawan ini, lanjut Anam, akan masuk mengawal hingga ke perolehan suara untuk Khofifah Emil. Mereka akan mengambil data langsung kuantitatif.

"Nanti per TPS akan kita lihat. Sebenarnya ini rahasia. Tapi ndak apalah. Karena saya gambarkan Khofifah itu di atas kertas itu menang. Tapi di balik kertas kan belum tentu," kata Anam.

Oleh karenanya, ini yang akan dikawal oleh relawan dari PPKN ini. Untuk memastikan tidak ada kecurangan di TPS. Mereka akan turun dari provinsi sampai ke basis TPS.

"Lha karena kalau kita bisa ngukur misalkan pasangan Gus Ipul-Puti sekian persen dari mana kalau tidak dari TPS, iya kan. Yang ngomong ini suara orang kan ndak bisa diukur. Kita lihat TPS dan di TPS relawan kita sudah ada semua," tegas Anam.

Saat ditanya soal potensi kecurangan, dikatakan Anam, sekarang ini sudah banyak pengawas, bukan hanya Panwas saja, tapi juga masyarakat sudah banyak.

Menurutnya, pengawasan harus dilakukan bersama-sama. Sehingga pelanggaran itu tidak akan terjadi.

"Hanya yang jelas sekarang, karena ini dampak dari politik liberal, maka ukuran uang itu masih menjadi penentu. Jadi masyarakat itu kalau sudah digebyor uang, ini dampak dari demikrasi liberal kita di sini," ucapnya.

Untuk itu dalam rapat kerja ini Anam sudah memberikan arahan pada relawan. Agar mereka tidak terpancing oleh nafsu-nafsu saling mencaci maki.

"Semua kita hargai, bahwa itu saudara kita sendiri, harus diberi tahu, kemarin Kiai Robbach sudah ngomong bahwa perbedaan aspiran politik di kalangan Nahdliyin itu harus disikapi dengan cara yang bijak, antara lain saling menghormati, itu hak politk tidak bisa diganggu gugat," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved