Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total, Lihat Langsung Detik-detik Perubahan Warna Bulan Jadi Merah dan Biru

Gerhana bulan total bisa dilihat langsung, asalkan langit tak mendung dan hujan. Detik-detik perubahan warna bulan jadi merah dan biru

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Titis Jati Permata
pixabay
Ilustrasi 

SURYA.co.id | SURABAYA - Fenomena Gerhana Bulan selalu terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Berdasarkan siklus alam, Gerhana Bulan total akan terjadi, Rabu (31/1/2018) malam.

Seluruh masyarakat Indonesia bisa menyaksikannya gerhana bulan total, asalkan langit tak mendung dan hujan.

Ahmad Zainollah, mahasiwa S2 Physics National Central University (NCU) Taiwan, di Indonesia menuturkan, proses gerhana bulan total bisa disaksikan dalam waktu 5 jam 22 menit.

"Jadi proses bulan mulai dari bumi perlahan menutupi bayangan matahari pada bulan (gerhana penumbra), gerhana parsial, bulan mulai berubah menjadi merah, gerhana totali, puncak gerhana, dan gerhana total berakhir, dan bersiap menuju gerhana parsial bisa disaksikan," paparnya, Selasa (30/1/2018).

(Jangan Lupa, Malam Nanti Gerhana Bulan Total, Ini Waktu dan Cara Melihatnya)

(Kisah Avanza Misterius Terparkir di Tikungan Nguri Rejotangan Tulungagung, Sang Pemilik Menghilang)

(Kisah Febri Hidup Bak Raja, Tiduri Cewek Panggilan Berganti-ganti, Sebulan Habis Rp 200 Juta)

Gerhana bulan bisa dilihat di Malang mulai pukul 17.15 wib.

Fase gerhana total yang akan terjadi di daerah Malang berdasarkan waktu setempat, sebagai berikut :

Pada pukul :

17:51 bumi mulai menutupi bayangan matahari pada bulan (gerhana penumbra)

18:48 gerhana parsial dimulai, bulan mulai berubah menjadi merah

19:51 gerhana total dimulai

20:29 puncak gerhana

21:07 gerhana total berahir, dan bersiap menuju gerhana parsial

"Mungkin bedanya beberapa menit dari prediksi kalau beda daerah. Tapi untuk Surabaya gak terlalu jauh perbedaan waktunya," ujarnya.

Menurutnya gerhana bulan kali ini sedikit berbeda, karena gerhana malam nanti adalah gerhana bulan total.

Sehingga sinar matahari yang biasanya dipantulkan bulan tertutup seluruhnya.

Kondisi ini membuat bulan akan tampak merah (blood moon), dan pada fase parsial (sebagian) akan tampak bluemoon.

Kondisi Bloodmoon (bulan tampak merah) lanjut Zain disebabkan bulan tidak mendapatkan cahaya dari matahari (sinar matahari yg biasanya dipantulkan bulan dihalangi/ditutupi bumi).

"Sehingga cahaya bulan terdegradasi menjadi bloodmoon dan bluemoon," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved