Khofifah dan Emil Menuju Jatim 1
Tak Hanya Menangkan di Pilkada, Demokrat Juga Siap Kawal Program Khofifah - Emil Melalui DPRD
Partai Demokrat berkomitmen mendukung pasangan Khofifah-Emil tak cuma saat Pilkada Jatim, namun juga ketika mereka menang Pilgub Jatim.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Partai Demokrat mengungkapkan komitmennya untuk mendukung pasangan Khofiah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak, bukan hanya saat di pemilihan kepala daerah saja.
Lebih dari itu, apabila nantinya di pilkada mendatang pasangan ini berhasil memenangkan kontestasi, Partai Demokrat berada di garda terdepan untuk mengamankan program pemerintah melalui jajaran legislatif.
Komitmen ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jatim, Soekarwo.
"Kami mendukung penuh proses pemenangan sampai di DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)," ujar pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini pada sambutannya di pertemuan antara Khofifah dengan jajaran pengurus DPD Demokrat Jatim, Selasa (30/1/2018).
Hadir pada acara tersebut, para fungsionaris partai berlambang bintang mercy ini di tingkat pengurus DPD Provinsi Jatim.
Di antaranya, Renville Antonio, Anggota Komisi C DPRD Jatim, yang juga Sekretaris DPD Demokrat Jatim.
Lalu, Achmad Iskandar, Wakil Ketua DPRD Jatim; serta Agus Dono, Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Jatim.
Di luar nama itu, ada pula Ninik Sulistyaningsih dan Samwil yang terlihat di antara undangan yang hadir.
"Di sini juga hadir para anggota dewan dari Demokrat. Saya pikir mereka telah mendengar apa yang menjadi intruksi partai," jelas Pria yang kini juga menjabat Angota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat ini.
Selain potensi kemenangan yang besar, komitmen tersebut juga didasarkan atas kemauan Khofifah untuk melanjutkan program pembangunan berkelanjutan pemerintah saat ini.
"Ibu Khofifah saya nilai lebih hebat dari saya, sehingga saya nilai pantas untuk menjadi Gubernur berikutnya," jelasnya.
Pakde menitipkan beberapa program yang ia prioritaskan, di antaranya adalah pengembangan Madura.
"Hampir 60 persen belanja untuk APBD 2018 kami gelontor di Madura. Kami titip program prioritas ini," jelas Pakde yang masih menjabat Gubenrur Jatim ini.
Dari total 60 persen tersebut di antaranya adalah dengan memberikan pendidikan vokasional terhadap siswa menengah atas di Madura.
"Agar lulusannya yang baik itu juga memiliki ketrampilan. Sehingga, mudah diterima lapangan kerja," ulasnya.
Selain masalah pendidikan, ia juga menyoroti masalah kesehatan di sana.
"Ada beberapa kabupaten yang sesuai dengan visi ibu, memang masih membutuhkan perhatian khusus. Utamanya dalam hal pendidikan dan kesehatan," jelasnya.
Bak Gayung bersambut, Khofifah pun mengungkapkan bahwa program yang menjadi titipan Pakde Karwo tersebut juga etlah masuk dalam skala prioritasnya.
Yang mana, hal itu terangkum dalam Nawa Bakti Satya.
"Untuk pendidikan, kami sudah menghitung bahwa angka partisipasi sekolah ada di angka 7,23. Dari situ, kami berpik agar tak Drop Out di SMP, namun melanjutkan ke SMA, Perguruan Tinggi, kemudian lanjut ke vokasi," kata Khofifah seusai pertemuan tersebut.
Pihaknya juga telah menjali komunikasi dengan beberapa pemilik lembaga pendidikan vokasi di Jawa Timur utntuk membahas pendidikan vokasi.
"Pendidikan vokasi ini menjadi salah satu perhatian pemerintah pusat. Nah, kami akan memadukannya denga kurikulum Kementerian Agama, kurikulum yang terkait dengan UAN, dan pendidikan vokasi pun harus berjalan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pendidikan vokasi harus terkait dengan budaya dan potensi ke daerahan.
"Misalnya kalau kita bicara tentang Madura, ada potensi yang bisa masuk dalam pendidikan vokasi. Misalnya, adalah wisata," ujarnya.
"Para siswa bisa diajak untuk mempelajari bagaimana cara mengenalkan kepada dunia luar terkait potensi pantai-pantai di Sumenep, misalnya," kata Mantan Menteri Sosial ini.
Pun apabila sekolah tersebut dekat dengan nelayan, pendidikan vokasi bisa diarahkan kepada mekanisme "petih-olah-kemas jual" terhadap produk kelautan.
"Pada prinsipnya, kami sepakat dengan program Pakde. Kami akan buat mekanisme dan alatnya dengan detail sesuai kebutuhan masing-masing wilayah," jelasnya. (bob)