Khofifah dan Emil Menuju Jatim 1

Makan Pecel Pincuk Bareng Pakde Karwo, Khofifah Takjub Lihat Sayur Kembang Turi

Khofifah mengaku heran masih ada kembang turi untuk menjadi rangkaian sayuran pecel pincuk.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
surya/fatimatuz zahroh
Bakal calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa makan siang bersama Ketua DPD Partai Demokrat Soekarwo, Selasa (30/1/2018). Menu yang dipilih keduanya adalah nasi pecel pincuk khas Jawa Timur. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Bakal calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendatangi di Kantor DPD Partai Demokrat, Selasa (30/1/2018) siang.

Begitu tiba, Khofifah langsung disambut Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo dan langsung diajak untuk makan siang khas Jawa Timur.

Ada dua menu yang disediakan, nasi krawu dan nasi pecel pincul.

Tak pikir panjang Khofifah memilih untuk mencoba nasi pecel pincuk yang sudah tersedia.

Mantan Menteri Sosial ini bahkan meminta sendiri sayuran apa yang ia inginkan. Untuk lauknya, Khofifah cukup memilih lauk tempe, telur dan dadar jagung.

"Enak ini pecel. Dimana-mana simpel, tinggal seduh air hangat jadi deh," kata Khofifah.

Ia mengaku cukup gemar dengan makanan asli Jawa Timur ini.

Tak hanya itu, Khofifah mengaku heran masih ada kembang turi untuk menjadi rangkaian sayuran pecel pincuk.

"Ini yang keren ada bunga turi. Masih ada ya bunga turi," tanya Khofifah.

Belakangan dijelaskan oleh wanita yang menyajikan nasi pecel pincuk, bunga turi masih banyak ditemukan di Pasar Keputran Surabaya.

Khofifah tampak akrab dengan Soekarwo yang juga masih aktif menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur itu. Keduanya saling mempersilahkan makan siang dan salinng mengambilkan sendok dan garpu.

"Sama ini seleranya sama Bu Khofifah. Dadar jagung sukanya," canda Soekarwo.

Keduanya lalu makan satu meja dengan sejumlah tokoh partai Demokrat yang lain.

Dalam pertemuan itu sendiri, Partai Demokrat mengungkapkan komitmennya untuk mendukung pasangan Khofiah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak bukan hanya saat di pemilihan kepala daerah saja.

Lebih dari itu, apabila nantinya di pilkada mendatang pasangan ini berhasil memenangkan kontestasi, Partai Demokrat berada di garda terdepan untuk mengamankan program pemerintah melalui jajaran legislatif.

Komitmen ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jatim, Soekarwo.

"Kami mendukung penuh proses pemenangan sampai di DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)," ujar pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini pada sambutannya di pertemuan antara Khofifah dengan jajaran pengurus DPD Demokrat Jatim, Selasa (30/1/2018).

Hadir pada acara tersebut, para fungsionaris partai berlambang bintang mercy ini di tingkat pengurus DPD Provinsi Jatim. Di antaranya, Renville Antonio, Anggota Komisi C DPRD Jatim, yang juga Sekretaris DPD Demokrat Jatim.

Lalu, Achmad Iskandar, Wakil Ketua DPRD Jatim; serta Agus Dono, Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Jatim. Di luar nama itu, ada pula Ninik Sulistyaningsih dan Samwil yang terlihat di antara undangan yang hadir.

"Di sini juga hadir para anggota dewan dari Demokrat. Saya pikir mereka telah mendengar apa yang menjadi intruksi partai," jelas Pria yang kini juga menjabat Angota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat ini.

Selain potensi kemenangan yang besar, komitmen tersebut juga didasarkan atas kemauan Khofifah untuk melanjutkan program pembangunan berkelanjutan pemerintah saat ini.

"Ibu Khofifah saya nilai lebih hebat dari saya sehingga saya nilai pantas untuk menjadi Gubernur berikutnya," jelasnya.

Pakde menitipkan beberapa program yang ia prioritaskan, di antaranya adalah pengembangan Madura.

"Hampir 60 persen belanja untuk APBD 2018 kami gelontor di Madura. Kami titip program prioritas ini," jelas Pakde yang masih menjabat Gubernur Jatim ini.

Dari total 60 persen tersebut di antaranya adalah dengan memberikan pendidikan vokasional terhadap siswa menengah atas di Madura.

"Agar lulusannya yang baik itu juga memiliki ketrampilan. Sehingga, mudah diterima lapangan kerja," ulasnya.

Selain masalah pendidikan, ia juga menyoroti masalah kesehatan di sana.

"Ada beberapa kabupaten yang sesuai dengan visi ibu, memang masih membutuhkan perhatian khusus. Utamanya dalam hal pendidikan dan kesehatan," jelasnya.

Bak Gayung bersambut, Khofifah pun mengungkapkan bahwa program yang menjadi titipan Pakde Karwo tersebut juga etlah masuk dalam skala prioritasnya.

Yang mana, hal itu terangkum dalam Nawa Bakti Satya.

"Untuk pendidikan, kami sudah menghitung bahwa angka partisipasi sekolah ada di angka 7,23. Dari situ, kami berpik agar tak Drop Out di SMP, namun melanjutkan ke SMA, Perguruan Tinggi, kemudian lanjut ke vokasi," kata Khofifah seusai pertemuan tersebut.

Pihaknya juga telah menjali komunikasi dengan beberapa pemilik lembaga pendidikan vokasi di Jawa Timur utntuk membahas pendidikan vokasi.

"Pendidikan vokasi ini menjadi salah satu perhatian pemerintah pusat. Nah, kami akan memadukannya denga kurikulum Kementerian Agama, kurikulum yang terkait dengan UAN, dan pendidikan vokasi pun harus berjalan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pendidikan vokasi harus terkait dengan budaya dan potensi ke daerahan.

"Misalnya kalau kita bicara tentang Madura, ada potensi yang bisa masuk dalam pendidikan vokasi. Misalnya, adalah wisata," ujarnya.

"Para siswa bisa diajak untuk mempelajari bagaimana cara mengenalkan kepada dunia luar terkait potensi pantai-pantai di Sumenep, misalnya," kata Mantan Menteri Sosial ini.

Pun apabila sekolah tersebut dekat dengan nelayan, pendidikan vokasi bisa diarahkan kepada mekanisme "petih-olah-kemas jual" terhadap produk kelautan.

"Pada prinsipnya, kami sepakat dengan program Pakde. Kami akan buat mekanisme dan alatnya dengan detail sesuai kebutuhan masing-masing wilayah," jelasnya. (Fatimatuz Zahroh/Bobby Koloway)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved