Berita Pasuruan

VIDEO: Sensasi Berenang di Antara Ikan-ikan Keramat, Berani Coba?

Penyebutan Nama Ikan Keramat itu Bukan Tanpa Alasan. Ada Cerita-cerita Unik dan di Luar Nalar yang Melatarbelakangi.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Musahadah

SURYA.co.id | PASURUAN - Jarum jam sudah menunjukkan pukul 12.00, tetapi suasana tidak panas, justru sangat segar.

Banyak pohon - pohon besar yang menyejukkan sehingga membuat tempat ini sangat cocok dikunjungi  para travellers, khususnya pecinta olahraga air.

Tempat ini adalah Kolam Pemandian Banyu Biru, berlokasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.

Pengunjung akan berenang di kolam alami yang konon sudah ada sejak tahun 1847.

Istimewannya, di kolam ini, pengunjung bisa berenang bersama ikan tombro.

Namun, masyarakat menyebutnya sebagai ikan keramat atau ikan sengkaring.

Penyebutan nama ikan keramat itu bukan tanpa alasan. Sebab, siapapun yang membawa pulang ikan itu akan celaka di perjalanan pulangnya, dan itu terbukti karena sudah ada beberapa kejadian.

Ceritanya, pengunjung mau membawa pulang ikan itu untuk koleksi di rumahnya, namun di tengah perjalanan mobilnya kecelakaan.

Konon, ikan - ikan di kolam ini tak pernah bertambah dan berkurang sejak zaman dulu. Kendati demikian, tidak ada yang bisa menghitung, bahkan, ukurannya pun tidak berubah sejak dulu .

Ikan yang sudah besar tetap besar, dan yang kecil tetap kecil. Air di kolam ini pun juga alami. Tidak ada campuran zat apapun yang dimasukkan dalam kolam ini.

Air di kolam ini sangat jernih. Jadi, saat memutuskan untuk berenang di kolam ini, pengunjung akan bisa melihat secara jelas ikan - ikan keramat yang berjumlah ratusan.

Titik sumber air ini berada di bawah pohon besar yang berada di bibir kolam. Pohon yang diperkirakan berusia ratusan tahun ini membuat kolam semakin teduh karena tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Bagi pengunjung tak perlu khawatir dengan keberadaan ratusan ikan ini. Sebab, ikan - ikan ini tak akan menggangu aktivitas berenang pengunjung. Bahkan, mereka semakin menggila saat pengunjung berkenan memberikan makanan ke dalam kolam. Ratusan ikan ini pasti akan berkumpul di titik pemberian makan dan mereka akan berebut.

Masuk ke area wisata alam ini, pengunjung tak perlu merogoh kocek yang terlalu dalam. Sebab, tiket masuk di kawasan ini tidak berubah di weekdays ataupun di weekend , yakni Rp 5000.

Dengan membayar tiket itu, pengunjung sudah bebas menikmati pesona alam yang ditawarkan di kolam pemandian Banyu Biru ini.

Wajar saja, kenapa tempat wisata ini disebut sebagai banyu biru. Jika dilihat dari ketinggian, air yang ada di kolam ini memang tampak sangat biru. Kawasan ini dibuka mulai pukul 08.00 dan tutup pukul 17.00.

Bagi yang ingin berkunjung ke wisata ini disarankan untuk datang pada sore hari, karena jumlah pengunjung sudah mulai berkurang. Kalau pagi hari sampai siang, jumlah pengunjung sangat ramai.

Kolam ini memiliki kedalam sekitar 2,5 meter. Bagi yang tidak bisa berenang disarankan untuk tidak berenang, meski sejauh ini belum ada kasus kecelakaan orang yang tidak bisa berenang dan tenggelam di kolam ini.

Meski demikian, bagi yang ingin mencobanya, pengelola menyiapkan penyewaan ban dengan berbagai macam ukuran. Ban ini bisa disewa dan digunakan untuk berenang di kolam ikan.

Tak hanya menikmati pemandian alam, pengunjung juga bisa menikmati pesona lain di kawasan ini.

Ada 11 patung peninggalan zaman kerjaan terdahulu yang masih ada. Rinciannya, dua volkaring dari Pemkab Pasuruan dengan bahasa Belanda tahun 1921.

Satu prasasti dengan huruf jawa tahun 1847. Satu patung Batara Siwa dengan membawa senjata trisula. Satu patung Ganesha, dan satu patung dua ekor naga berbelit, dan masih banyak lagi.

Tempat wisata ini memang sangat cocok dijadikan sebagai alternatif liburan keluarga saat musim liburan tiba. Sebab, pengunjung tak harus mengeluarkan biaya besar untuk liburan.

Di kawasan ini, pengunjung juga bisa membawa bekal makanan sendiri dan tikar. Jadi, pengunjung bisa piknik di bawah pohon - pohon besar.

Tak perlu khawatir, bagi pengunjung yang tak membawa bekal bisa membeli makanan di sini. Banyak penjual makanan yang enak dan murah di sini.

Salah satu contohnya, penjual gorengan. Pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 10.000 untuk mendapatkan 15 biji gorengan dari berbagai jenis dan dengan ukuran yang cukup besar. Gorengan ini disajikan saat hangat. Jadi, cocok disantap saat habis berenang.

Fatoni, salah satu pengunjung, mengakui keindahan alam di pemandian Kolam Banyu Biru ini. Ia sangat senang, saat berlibur ke kolam ini.

"Sejuk dan kolamnya ini jernih. Tempat ini salah satu favorit yang saya kunjungi bersama teman - teman saat musim liburan tiba. Ada kolam, saya juga bisa belajar dan melihat bangunan peninggalan kerajaan di Pasuruan dulu," katanya.

Sayangnya, ia mengaku kecewa dengan kebersihan kolam. Ia sangat risih melihat banyaknya daun - daun yang jatuh di dalam kolam. Alhasil, kolam terlihat sangat kotor dan terkesan kumuh.

"Kalau bisa dibersihkan saja daun- daun yang jatuh itu. Jadi pengunjung bisa berenang tanpa ada daun - daun yang mengganggu," imbuhnya.

Rudi Supiono Koordinator Pemandian Alam Banyu Biru, mengatakan, pihaknya membersihkan kolam dua kali dalam seminggu sesuai dengan prosedurnya.

Untuk airnya, setiap hari kan ganti karena sumbernya langsung dari tanah. "Untuk daun - daun ini, kami sudah ada petugas yang khusus mengangkatnya dari air. Cuma sehari itu dua kali. Nah, kalau masih ada daunnya, kami akan perbaiki itu ke depannya," ungkapnya.

Dia menjelaskan, Pemkab Pasuruan memang terus mengembangkan kawasan banyu biru ini.

Menurutnya, tahun ini, Banyu Biru akan diperbaiki dan ditambah sejumlah fasilitas penunjang untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

"Awal Mei nanti sudah mulai ada penambahan fasilitas, seperti toilet, musala, dan sebaginya. Semoga ini bisa mendongkrak wisatawan," terangnya.

Dalam sehari, kata dia, rata - rata pengunjung yang datang ke Banyu Biru ini sekitar 100 orang. Jika weekend, jumlah pengunjung bertambah menjadi 200 orang , bahkan bisa lebih. Pengunjung berasal dari beberapa daerah, namun mayoritas masih didominasi pengunjung asal Pasuruan dan sekitarnya.

Dikatakan Rudi, ada dua yang dikeramatkan di lokasi ini, yakni air dan ikan tombro di dalam kolam. Menurutnya, dua item itu dilarang untuk dibawa pulang. Alasannya, karena sudah banyak orang yang nekat membawa pulang dua item itu ke rumah tapi celaka di tengah perjalanan. "Ini memang tidak bisa dipikir secara logis, tapi itu kejadian. Saya menyarankan, pengunjung nikmati saja di kolam ini jangan dibawa pulang," paparnya.

Konon katanya, air yang ada di kolam ini bisa digunakan untuk air minum dan air obat. Air bisa menyembuhkan beberapa penyakit , seperti penyakit kulit dan masih banyak lagi. "Tapi itu kan kepercayaan mereka. Artinya, kalau mereka percaya ya silahkan saja. Tapi, pesan saya jangan dibawa pulang , cukup diminum saja," pungkasnya. (lih)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved