TKW Ponorogo Disiksa Majikan
TKW asal Ponorogo yang Disiksa Majikannya di Singapura Akhirnya Dirawat di Rumah Sakit
"Setelah melihat kondisinya, akhirnya kami memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit,” kata Sumani kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Kamis (5/11
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Yoni
SURYA.co.id | PONOROGO - Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menepati janjinya untuk membantu pengobatan Fadilla Rahmatika (20), TKW asal Ponorogo yang disiksa majikannya di Singapura.
Sesuai dengan perintah bupati, Kepala Dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi (Dinsosnakertrans) Ponorogo, Sumani, membawa Fadilla ke Rumah Sakit Swasta Darmayu.
"Setelah melihat kondisinya, akhirnya kami memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit,” kata Sumani kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Kamis (5/11/2016).
Sumani menuturkan, Dila sengaja dibawa ke rumah sakit swasta, dan bukan ke RSUD karena di RSUD tidak memiliki dokter spesialis jiwa.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni berjanji akan membantu menanggung biaya pengobatan Dila.
Saat dihubungi, Kamis (5/1/2017) pagi, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, mengatakan telah menugaskan Kadisnaker untuk ke rumah Fadila di RT 01/RW 03, Dukuh Blimbing, Desa/Kecamatan Sukorjeo, Ponorogo.
"Hari ini saya akan tugaskan Kadisnaker ke sana," kata Ipong saat dihubungi.
Dikatakannya, setelah melihat kondisi Fadila atau yang akrab disapa Dila, akan dilakukan tindakan selanjutnya.
"Jika perlu dibawa ke RSUD, akan kami bawa. Semua biaya akan ditanggung pemkab," kata Ipong.
Bupati Ipong menambahkan, pihaknya juga akan mengimikan surat ke Kepala BNP2TKI dan Menteri Tenaga Kerja terkait dengan masalah yang menimpa Dila.
"Kami memohon agar diberikan bantuan hukum untuk urusan ke Singapura," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang TKW asal Ponorogo bernama Dila, mengalami penyiksaan selama delapan bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura.
Tidak hanya disiksa, Dila juga tidak pernah digaji oleh majikannya. Hingga akhirnya oleh majikannya, Dila dipulangkan begitu saja ke Batam.
Akibat penyiksaan yang dialaminya, Dila mengalami trauma dan sulit berkomunikasi. Selain itu, kaki dan tangannya sukit digerakan, seperti orang cacat.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA