Liputan Khusus Netizen vs Begal
Kisah Ngeri Korban Begal Pasuruan, Celurit Melayang-layang di Atas Kepala
ANCAM PAKAI CELURIT. Pelaku tidak berteriak. Ia hanya diam sambil mengayunkan celurit di atas kepalanya.
Di tengah upayanya itu, dari belakang datang sepeda motor lain menabrak lengan Achmad.
Kemudian pelaku mengambil motor Honda Vario milik Achmad yang bernopol N 3850 TBI. Pelaku langsung lari ke arah Malang setelah mendapatkan sepeda motor.
Kejadian itu banyak disaksikan orang. Pasalnya, terjadi di jalur utama penghubung Kota Surabaya dan Malang.
Namun, tidak ada orang yang mau menolong saat pembegalan terjadi.
Achmad dan Sandi baru mendapat pertolongan ketika gerombolan begal sudah pergi membawa Honda Vario 125 miliknya. Sepeda motor itu baru saja dikredit awal tahun ini.
Belum juga habis bayar kredit, Sulam Taufik (56) ayah Achmad sudah kehilangan motor yang ia persembahkan untuk anaknya.
Sulam yang sehari-hari bekerja sebagai buruh hanya bisa pasrah atas kejadian ini.
Pengalaman tak mengenakkan juga dialami Rahman, buru tani asal Kecamatan Wonorejo, Pasuruan.
Waktu baru menunjukkan lepas Isya saat Rahman berpamitan kepada Siti (istri Rahman) untuk berangkat menuju kediaman rekannya guna mengambil STNK dan plat nomor motor barunya.
Rahman pun menggeber motor merk Honda Beat yang baru dibelinya empat bulan lalu.
Saat tiba di persawahan di Desa Slambrit, Kraton, Rahman mendadak dipepet dua orang tak dikenal. Ia diminta untuk berhenti.
Usai memasang standar motornya, Rahman kemudian turun dari kendaraanya.
Saat satu kakinya menyentuh tanah dan kaki lainnya sedang terangkat di atas motor, tiba-tiba salah satu pelaku mendorongnya. Rahman pun terjatuh dan terguling ke sawah.
Bajunya robek. Pundaknya berdarah. Para bandit itu mengambil alih kemudi, kemudian menyalakan mesin motor, lalu kabur.
“Begal belum sampai mengeluarkan senjata,” ujarnya.
Sebagai buruh petani, Rahman berpenghasilan pas-pasan. Uang muka yang ia bayarkan untuk mendapatkan motor, dia peroleh dari uang pesangon usai di-PHK dari perusahaan pertanian di wilayahnya.
"Iki wis dadi coba (ini sudah menjadi cobaan kami). Semoga pelakunya mendapatkan hukuman setimpal. Kami juga yakin akan mendapat gantinya dari Tuhan," ujarnya. (Benni Indo/Bobby Constantine Kolloway)