Santri Ponpes Langitan Tenggelam

Gus Maksoem Faqih: Kami Merasa Kehilangan, Mereka seperti Anak Saya Sendiri

"Insya Allah kita lakukan shalat ghaib, lalu (jenazah) kia antarkan ke rumahnya masing-masing. Yang dari Medan, kami antarkan pakai pesawat."

Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Parmin
surya/iksan fauzi
KH Agus Maksoem Faqih 

Tuban, Surya- Tragedi perahu bermuatan 25 santri Ponpes Langitan, Tuban terbalik menjadi pukulan berat bagi pengasuh ponpes. KH Agus Maksoem Faqih menuturkan, hal itu merupakan tragedi terbesar selama ini.

Saat diwawancarai awak media di depan posko pencarian, KH Maksoem berdoa agar para orang tua korban kuat menghadapi cobaan ini.

Dari tujuh santri yang dinyatakan hilang sejak kejadian, Jumat (7/20/2016), hingga petang ini sudah enam santri yang ditemukan.

Namun, masih tiga yang berhasil diidentifikasi, yakni, M Afiq Fadlil (19) dari Desa Bulakparen Brebes, Moh Barikly Amri (12) dari Kecamatan Manyar Gresik, dan Rizki Nur Habib (15) dari Kecamatan Percut Seituan Deli Serdang Sumatera.

Mereka ditemukan sekitar pukul 15.00 hingga 16.00. Sedangkan tiga jasad santri ditemukan sekitar pukul 17.30 sampai 18.55 dan belum diidentifikasi.

"Insya Allah kita lakukan shalat ghaib, lalu (jenazah) kia antarkan ke rumahnya masing-masing. Yang dari Medan, kami antarkan pakai pesawat," tuturnya.

"Kami mohon doanya semoga lainnya segera ditemukan. Mohon maaf apabila ada kesalahan dari santri kami," tambahnya.

Para santri yang ada di Ponpes Langitan sejak tujuh santri dinyatakan hilang menggelar istighosah tiap waktu dan bergiliran. Lainnya mencari santri hilang, santri lain istighosah.

"Kita lakukan dhohir dan bathin. Semoga dipermudah semua. Karena santri anak-anak kami. Kami merasa kehilangan, mereka seperti anak sendiri. Tragedi ini terbesar," kata KH Maksoem.

KH Maksoem berharap tidak ada lagi kejadian serupa untuk masa akan datang. Pihaknya akan memperketat peraturan naik perahu.

"Sebenarnya aturan sudah ada. Mungkin anak ingin cepat, kalau lewat daratan harus jalan 2 km. Mereka memanggil perahu. Keamanan sudah ada di situ mencegah supaya mereka tidak naik perahu," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved