Lipsus

Nekat ke Singapura, Dosen dan Mahasiswa UMM Bawa Obat Khusus Tangkal Virus Zika

Ia berangkat ke Singapura tidak sendirian. Rencananya, dia mengajak 20 mahasiswa UMM dan aktivis Muhammidayah ke Singapura.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Musahadah
net
ilustrasi 

SURYA.co.id I SURABAYA - Meski Pemerintah Indonesia, Australia, Taiwan, dan Korea Selatan mengeluarkan travel warning agar menunda perjalanan ke Singapura, namun tak membuat gentar sebagian warga Jawa Timur untuk tetap bertandang ke negeri Singa itu.

Pradana Boy sempat panik dengan ramainya pemberitaan di media massa Indonesia soal isu virus Zika di Singapura beberapa hari terakhir ini.

Sebab, dosen Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu memang ada rencana pergi ke Singapura pada September 2016 ini.

“Saya kontak-kontak dengan teman yang sekarang berada di Sinbgapura, ternyata kondisinya masih aman. Tidak seheboh dengan pemberitaan di media massa Indonesia. Rencananya, saya tetap berangkat ke sana (Singapura) pada 20 September ini,” kata Pradana, Jumat (2/8).

Ia berangkat ke Singapura tidak sendirian. Rencananya, dia mengajak 20 mahasiswa UMM dan aktivis Muhammidayah ke Singapura.

Ia bersama rombongan mahasiswa bukan hendak pelesir ke Singapura, tetapi ada kegiatan studi kampus. Ia dan rombongan hanya satu hari di Singapura lalu dilanjut ke Thailand.

“Kabar dari teman di Singapura, virus Zika tidak begitu bahaya. Malah, kata teman saya, lebih bahaya demam berdarah dari pada Zika,” ujarnya.

Pradana sudah sering ke Singapura. Ia mempunyai banyak teman di Singapura.

Pada Lebaran lalu, dia juga dua pekan berada di Singapura. Kabar dari teman-temannya, kondisi Singapura masih aman untuk dikunjungi.

“Patokan saya pada harga tiket pesawat. Biasanya, kalau kondisi memang gawat, harga tiket turun drastis. Sekarang harga tiket masih mahal sekitar Rp 750.000. Kalau memang gawat harga tiket bisa sampai Rp 250.000,” katanya.

Meski kondisi di Singapura dinyatakan aman, ia tetap akan mengantisipasi agar tidak tertular virus Zika.

Virus Zika ditularkan dari gigitan nyamuk. Untuk mengantisipasinya jangan sampai tergigit nyamuk tersebut. Caranya, dia akan membawa perlengkapan obat anti-nyamuk.

Selain itu, ketika di Singapura, dia dan rombongan akan menghindari tempat-tempat yang biasa dihuni nyamuk.

“Saya sudah sampaikan ke mahasiswa yang ikut ke sana agar membawa persiapan obat anti-nyamuk,” katanya.

Akbar (24), mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMM, yang rencananya ikut ke Singapura awalnya juga khawatir dengan isu virus Zika.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved