Ujian Nasional 2016

Jelang Unas, Siswa SMP di Gresik Diajak Doa Bersama hingga Santuni Yatim Piatu, Ini Tujuannya

"Siswa-siswi yang akan menghadapi ujian nasional untuk senantiasa berbagi kepada sesama makhluk khususnya bagi yang kurang mampu."

Penulis: Sugiyono | Editor: Parmin
surya/sugiyono
SANTUNAN - Kepala SMP YIMI Gresik Ahmad Nurhadi secara simbolis memberikan bingkisan kepada anak yatim piatu dengan disaksikan para siswa SMP YIMI, Jumat (6/5/2016). 

SURYA.cilo.id | GRESIK - Tiga hari menjelang Ujian Nasional (Unas), sejumlah sekolah di Gresik melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satunya SMP Yayasan Islam Malik Ibrahim (YIMI), Gresik.

Di sekolah ini menggelar doa bersama dan santunan untuk anak yatim piatu, Jumat (6/5/2016).

Rangkaian kegiatan tersebut untuk melatih kepedulain siswa sebelum pelaksanaan Unas.

"Siswa-siswi yang akan menghadapi ujian nasional untuk senantiasa berbagi kepada sesama makhluk khususnya bagi yang kurang mampu. Diharapkan bisa membantu kelancaran anak-anak dalam melaksanakan Unas Senin besok," kata Ahmad Nurhadi, Kepala SMP YIMI Gresik.

Kegiatan tersebut dirangkai dengan peringatan Isra' Mi'roj Nabi Muhammad.

Siswa -siswi diajak meningkatkan ibadah salat Lima Waktu agar keimanan kepada Allah lebih mantap.

"Hasil dari Nabi Muhammad saat Isra' Mi'roj menerima perintah Allah untuk melaksanakan Salat Lima waktu. Anak-anak harus melaksanakan Salat dengan tekun," imbuhnya.

Selamet, seorang guru di SMP YIMI Gresik mengatakan kegiatan kerohanian ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap agama.

Dengan kegiatan ini siswa-siswi bisa memiliki mental kuat tentang agama sehingga tidak mudah terpengaruh perkembangan teknologi.

"Sekarang ini perkembangan teknologi harus diimbangi dengan penguatan mental anak yang baik. Fondasi mental pada anak-anak salah satunya pada pengetahuan agama. Bentuknya santunan anak yatim piatu, doa bersama dan ceramah agama," kata Selamet.

Dia menambahkan, bekal anak-anak di masyarakat adalah tingkah laku dan budi pekerti yang baik.

"Sebentar lagi anak-anak akan melaksanakan UN (Unas), baru setelah itu mereka akan libur dan melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi. Selama di masyarakat anak-anak akan banyak bertemu warga sehingga harus dibekali Budi pekerti," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved