Liputan Khusus SMA dan SMK Gratis

Wali Kota Blitar Samanhudi : Jangan Sampai Protol Sekolah Seperti Saya

Dengan kondisi ekonomi keluarga serba susah, bagi Samanhudi sekolah adalah hal mustahil. Tetapi, ia tetap bertekad untuk sekolah.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya/imam taufiq
Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar saat menemui orangtua siswa yang berdemo meminta sekolah tetap gratis, Selasa (15/3/2016). 

SURYA.co.id | BLITAR - Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar benar-benar dianggap sebagai pahlawan oleh warganya lantaran mampu merealisasikan pendidikan gratis dari SD hingga SMA.

Namun, dia mengaku kaget ketika ada rencana pengalihan pendidikan menengah atas ke pemprov.

Ia khawatir tidak bisa melanjutkan program sekolah gratis di Kota Blitar.

Ia juga khawatir, para siswa kembali dibebani membayar uang gedung, seragam, dan daftar ulang.

"Padahal, pada periode kedua ini, saya sudah berjanji ke masyarakat tetap melanjutkan sekolah gratis. Kalau tidak terwujud, saya yang akan disalahkan masyarakat. Dikira saya hanya obral janji," ujarnya.

Untuk itu, ia sebagai wali kota maju sendiri menggugat UU No 23 Tahun 2014.

Ia sadar posisinya sebagai pejabat publik. Ia tidak bermaksud membangkang pemerintah pusat.

Tapi, ia melihat aturan itu tidak sesuai dengan UUD 1945. Ia hanya ingin mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak tepat.

Kalau upaya gugatan gagal, ia ingin ada kebijakan yang tetap memperbolehkan pemkot membantu sekolah gratis di wilayahnya.

Menurutnya, sistem sekolah gratis di wilayahnya sudah bagus. Sekolah gratis itu juga yang membuatnya dicintai rakyat.

"Buktinya waktu pilkada perolehan suara saya tertinggi di Indonesia mencapai 92,28 persen. Indeks pembangunan manusia di Kota Blitar juga tertinggi di Jatim. Saya ingin mencerdaskan warga saya. Kalau mereka cerdas, taraf kehidupannya akan meningkat. Saya terus memperjuangkan nasib pendidikan di sini," katanya.

Berbicara tentang pendidikan, Samanhudi teringat pengalaman pahit sewaktu kecil tidak bisa melanjutkan sekolah karena tak ada biaya.

Wali Kota Blitar dua priode itu tidak ingin warganya mengalami nasib yang sama seperti dirinya.

"Zaman saya dulu sekolah susah. Tidak punya uang tidak bisa sekolah. Saya protol kelas 4 SD karena gak punya uang untuk bayar sekolah," kata Samanhudi saat berbincang dengan Surya di markas Kawula Alit, di Kota Blitar, Sabtu (19/3/2016).

Samanhudi lahir dari keluarga ekonomi pas-pasan. Ia bungsu dari 16 bersaudara asli Kelurahan Kepanjen Lor, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar.

Sumber: Surya Cetak
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved