Pilwali Surabaya 2015
Risma Sambang Kampung di Tandes, Whisnu Jalan Sehat di Sidosermo
Risma dan Whisnu membagi wilayah blusukan mereka di kampung dan tempat yang berbeda.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Jadwal kampanye akbar atau kampanye terbuka Risma-Whisnu, Minggu (22/11/2015) tak diambil. Calon PDIP ini lebih memilih blusukan mendatangi warga. Blusukan menemui warga ini pula yang dikehendaki Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
Risma dan Whisnu membagi wilayah blusukan mereka di kampung dan tempat yang berbeda. Risma mengunjungi warga di kawasan Surabaya Barat. Sedang Whisnu blusukan ke kampung Surabaya Timur.
Sepanjang Sabtu dan Minggu kemarin, Risma sambang ke kampung Lidah, Tandes, dan beberapa perkampungan lainnya. Bahkan Sekjen DPP PDIP Hasto mengaku senang saat mendampingi Whisnu di acara jalan sehat di kampung Sidosermo Gg IV.
Hadir pula Armuji, yang Ketua DPRD Kota Surabaya dan Wakil Ketua DPD PDIP Jatim.
"Kita akan lebih banyak menyapa warga, lebih banyak mendengar keluhan, keinginan, harapan mereka secara langsung hingga menjelang coblosan. Blusukan dan mendengar dan dialog akan jauh lebuh efektif," terang Whisnu, saat di Sidosermo.
Hasto mengapresiasi langkah yang diambil pasangan Risma-Whisnu dalam berkampanye di Pilkada Surabaya. Menurut Hasto, kampanye dialog langsung dengan masyarakat nilainya lebih penting bagi calon pemimpin. Hasto sendiri sejak Sabtu sudah ada di Surabaya.
Hasto pun mengajak Risma-Whisnu nyekar ke makam mantan Sekjen DPP PDIP yang juga ayah Whisnu, Soetjipto di Taman Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Sukolilo, Surabaya, Sabtu malam.
Selain mereka, tampak pula seluruh pengurus DPC PDIP Surabaya, anggota DPRD dari Fraksi PDIP, tim pemenangan dan relawan Risma-Whisnu ikut nyekar. Mereka berangkat dari Posko Pemenangan Risma-Whisnu, di Jalan Kapuas, sekitar pukul 22.00.
Hasto mewakili Ketua Umum DPP PDIP Megawati datang ke Surabaya. Dia memberi support dan membakar semangat para kader PDIP yang akan mengikuti Pilwali Surabaya.
"Bagaimanapun, PDIP harus mampu menjaga tradisi kemenangan di setiap pemilu, pileg, maupun pilkada. Khususnya pilkada di Surabaya, yang jadi barometer politik nasional. Memenangkan Pilkada Surabaya bagian dari menjaga tradisi kemenangan itu," kata Hasto.
Hasto minta mesin pemenangan Risma-Whisnu terus bergerak hingga akhir proses Pilwali. Meski hasil survei posisi Risma-Whisnu sangat menggembirakan, Hasto minta semua elemen mesin pemenangan tidak lengah.
"DPC berani menargetkan kemenangan 93 persen, ini luar biasa. Ini kepercayaan masyarakat yang berarti nanti. Ibu Mega perhatian betul dengan angka kemenangan itu," kata Hasto.
Hasto menyampaikan pesan Megawati bahwa Risma-Whisnu diminta mendengar suara rakyat. Tampil secara yakin dan tidak menyombongkan diri.
Surabaya akan menjadi 'benchmarking' bagi daerah-daerah lain yang calonnya dari PDIP.
Risma merespons positif permintaan Hasto terkait hasil survei tersebut. "Tentu kita tidak bisa bekerja maksimal, tanpa dukungan mesin partai, relawan, dan tentunya seluruh warga Surabaya," kata Risma
Sedang Whisnu Sakti Buana mengatakan, seluruh elemen mesin pemenangan siap mengawal penuh proses Pilkada Surabaya. Termasuk para saksi maupun relawan.
"Sejak awal saya tegaskan, saksi di TPS menjadi ujung tombak dari pemenangan ini. Sehingga, dengan kesiapan seluruh barisan partai, kita akan bisa mencapai target," ujar Whisnu.