Menyulap Langit Surabaya selalu Biru

Oleh : Paramadina Yuni
Alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya

SEBAGAI kota metropolitan dengan jumlah penduduk 2,8 juta jiwa, jumlah kendaraan di Kota Surabaya pada 2014 mencapai 2.6 juta. Bayangkan tingkat polusi udara sumbangan semua kendaraan bermotor itu setiap harinya.

Salah satu upaya menjaga udara tetap bersih, perlu dilakukan uji emisi pada kendaraan. Menurunnya kualitas udara lebih dari 70 persen disebabkan emisi gas buang kendaraan bermotor.

Uji emisi adalah pengukuran gas buang kendaraan bermotor untuk mendeteksi kinerja mesin kendaraan, sekaligus memastikan kendaraan memenuhi ketentuan ambang batas emisi gas buang.

Itu yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kota Surabaya dalam Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan 2015 dengan melakukan uji emisi gas buang kendaraan bermotor. Digelar di tiga lokasi berbeda (Taman Surya, Kertajaya Indah, Bukit Darmo Boulevard), pada 27-29 Oktober 2015 yang melibatkan 1.500 kendaraan.

Setiap mobil yang selesai uji emisi dan dinyatakan lulus uji mendapat stiker bertuliskan ‘Lulus Uji Emisi Kendaraan Bermotor’ sebagai tanda kendaraan memenuhi ambang batas emisi.

Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan sendiri bertujuan mengevaluasi kualitas udara perkotaan dalam rangka program Langit Biru 2015. Program nasional ini diharapkan mendorong kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara dari kendaraan bermotor melalui penerapan transportasi berkelanjutan.

Selain uji emisi gas buang, Evaluasi Kualitas Udara Perkotaam dimeriahkan dengan agenda traffic counting (pemantauan kinerja lalu lintas), road side monitoring (pemantauan kualitas udara jalan raya), dan pemantauan kualitas bahan bakar. Dengan kesadaran masyarakat perkotaan untuk menjaga kualitas udara lewat kendaraan, bukan mustahil udara di Indonesia selalu segar dan sehat.